KisahPenyaliban Nabi Isa AS Habib Taufiq. Diposting oleh DW di 01.56. Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest. Tidak ada komentar: Posting Komentar. Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda. Langganan: Posting Komentar (Atom) Mengenai Saya. DW Lihat profil lengkapku. Arsip Blog 2015 (81
Allah tidak menghendaki orang-orang kafir membunuh Isa Almasih, melainkan mengangkanya ke sisi-Nya, dan mengumumkan kabar gembira kepada umat manusia bahwa nabi Isa akan turun ke bumi menjelang Akhir jaman untuk mengemban misi selanjutnya dari Allah. Berikut ini adalah Ayat AlQuran yang menyatakan tentang Penyangkalan Penyaliban Isa Almasih Yesus 157 dan karena ucapan mereka “Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. 158. Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Penjelasan; Seperti dijelaskan dalam AlQuran Surat An Nissa157-158 tersebut diatas, Faktanya menunjukan bahwa AlQuran sendiri dengan sangat tegas Membantah bahwa Nabi Isa Almasih disalibkan dan lebih lanjut AlQuran sendiri dengan tegas menyatakan bahwa Isa Almasih diangkat oleh Allah kesurga. Adanya fakta seperti tsb diatas menunjukan fakta bahwa nabi Isa sampai detik ini masih belum mati/ belum pernah mengalami kematian sekaligus menunjukan fakta Isa Almasih BUKAN Tuhan karna sangat jelas sekali bahwa antara Yang Mengangkat dan Yang Diangkat adalah berbeda. Dan dengan adanya keterangan – keterangan yang demikian tsb diatas, maka hal tsb menunjukan fakta bahwa penjelasan tentang Isa Almasih/ Yesus yang tertulis dalam AlQuran dan Alkitab adalah sangat jauh berbeda dan hal tsb seharusnya cukup untuk membantah tuduhan umat kristen yang menyatakan bahwa AlQuran membenarkan ketuhanan Isa Almasih/ Yesus. “Wasalam”
Muslim Kitabul iman no. 225) 3. Rasulullah bersabda: "Tidak akan terjadi kiamat sehingga turun kepada kalian Ibnu Maryam sebagai hakim yang adil, ia mematahkan salib, membunuh babi, menghentikan jizyah dan melimpahkan harta sehingga tidak ada seorang pun yang mau menerima pemberian harta." (HR. Bukhari: no. 2296). Selama berabad-abad tiga agama Ibrahim; Yahudi, Kristen dan Islam mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang sosok Nabi Isa as, dalam berbagai bidang dan sisi adalah peristiwa yang paling kontroversial dalam kehidupan Yesus/Nabi Isa as. Catatan-catatan tentang Penyaliban berbeda satu sama lain diantara agama-agama Ibrahim tersebut. Apa yang terjadi pada saat proses Penyaliban, dan peristiwa-peristiwa yang mengikutinya setelah itu, telah membuat orang terpecah belah, yang seringkali pahit, sejak abad pertama. Pandangan Yahudi Pandangan Yahudi di zaman Yesus sederhana; Yesus telah dijatuhi hukuman mati di atas kayu salib dan telah berhasil dieksekusi oleh pasukan Romawi, sehingga batal-lah pesan ke-almasihan-nya. Ia adalah Almasih yang palsu dan bukan sosok yang mereka tunggu. Di zaman ketika pemberontakan kaum Yahudi sering dipatahkan oleh orang-orang Romawi [misalnya Aquaduct Riots di awal pemerintahan Pontius Pilatus], Yesus menjadi sosok yang lain. Sampai hari ini orang-orang Yahudi masih menunggu kedatangan Almasih mereka. Sebuah simbol yang paling nyata dari penderitaan mereka adalah doa umum yang selalu dipanjatkan di Tembok Ratapan, yang dianggap bagian dari Bukit Bait Suci Kedua Second Temple Mount yang dibangun kembali oleh Herodes yang Agung di Yerusalem. Dinding tersebut telah diberi nama berdasarkan laporan dari abad ke 19 oleh para wisatawan Eropa yang sering menyebut tembok tersebut sebagai tempat meratap orang-orang Yahudi’. 1 Tempat ini juga disebut sebagai tempat dimana orang-orang Yahudi datang untuk meratapi kehancuran Bait Suci Kedua, yang terjadi sekitar 70 Masehi. Lebih dari 3000 tahun setelah Musa, orang-orang Yahudi masih belum menerima kebenaran Almasih, meskipun beberapa minoritas kelompok Yahudi telah menerima Yesus sebagai Almasih mereka. Pandangan Kristen Ayat Alkitab berikut menunjukkan arti pentingnya Penyaliban dan Kebangkitan dalam teologi Kristen; ayat ini diambil dari salah satu surat Paulus yang ada dalam Perjanjian Baru “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.”2 Keyakinan umat Kristiani terhadap Penyaliban adalah melalui kematian dan kebangkitan Yesus umat manusia telah diselamatkan dari Dosa Warisan Adam dan Hawa. Inilah aspek utama dari Doktrin Penebusan Dosa, pokok keyakinan umat Kristen. Dalam film dokumenter BBC Did Jesus Die?” Friar Jerome Murphu O’Connor menekankan pentingnya Penyaliban dan Kebangkitan. Ia mengatakan tentang Kebangkitan “..hal yang sangat fundamental bagi iman Kristiani dan saya tidak meragukannya dan akan selalu seperti itu…” 3 Pandangan Islam Abad ke-7 Masehi, saat Islam muncul di Semenanjung Arab, kedudukan Nabi Isa as menjadi sosok yang ditekankan dan banyak diulang di dalam Al-Qur’an. Kita jumpai terdapat 25 kali penyebutan tentang Nabi Isa as dan salah satu Surah Al-Qur’an telah didedikasikan untuk ibunda beliau, Siti Maryam Surah 19 – Surah Maryam Berkaitan dengan Penyaliban, ayat-ayat Al-Qur’an tegas menolak tentang kematian Nabi Isa diatas kayu salib. Walaupun ayat ini telah ditafsirkan secara berbeda-beda. Pada umumnya pandangan Islam adalah meyakini bahwa Nabi Isa tidak dinaikkan di tiang salib melainkan diangkat ke langit dan orang lain menggantikannya di tiang salib – ini hanyalah salah satu dari berbagai pandangan tentang peristiwa tersebut. Al-Qur’an menjelaskan tentang Penyaliban ini bahwa bahwa orang-orang Yahudi tidaklah membunuh Nabi Isa as. “Dan ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa Ibnu Maryam, Rasul Allah swt.,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula mematikannya di atas salib, akan tetapi ia disamarkan kepada mereka. Dan, sesungguhnya orang-orang yang berselisih dalam hal ini niscaya ada dalam keraguan tentang ini; mereka tidak mempunyai pengetahuan yang pasti tentang ini melainkan menuruti dugaan; dan mereka tidak membunuhnya dengan yakin. 4157 Tetapi ayat ini telah ditafsirkan dalam dua versi yang yang sangat berbeda “Tetapi, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. 4158 Kalangan Islam pada umumnya berpandangan bahwa tubuh Nabi Isa as telah diangkat ke langit. Sedangkan ulama lainnya menafsirkan bahwa Allah telah memuliakan Nabi Isa as dalam hal kedudukannya, dengan menyelamatkannya dari kematian terkutuk di tiang salib. Selamatnya Nabi Isa dari Penyaliban Adalah Pandangan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad yang mengatakan bahwa Nabi Isa tidak mati saat Penyaliban, tetapi ia selamat dari percobaan tersebut. Ketika kita membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan pengertian ini kita akan menemukan arti yang lebih rasional dan jauh dari pemahaman supranatural. Begitu juga dengan penafsiran ini kitapun juga bisa mencocokkan riwayat Al-Qur’an dan Alkitab dan nampak keduanya menunjukkan kisah yang sama. Pandangan tentang Nabi Isa selamat dari Penyaliban bukanlah yang baru. Dalam dunia ilmiah pandangan ini dikenal dengan the Swoon Theory yang sudah dikenal di kalangan ilmiah sejak 1780. Di zaman modern sekarang, ide ini telah mendapatkan penerimaan dan cakupan yang lebih luas di kalangan akademisi, dokumenter dan film. Elain Pagels Professor Elain Pagels, Profesor Agama di Universitas Princeton, berkomentar tentang teori ini, ia menyatakan “Ada banyak versi dari cerita ini, salah satunya terdapat di dalam sebuah buku tahun lalu The Passover Plot yang menunjukkan bahwa Yesus telah dibius diberi obat penenang di kayu salib, sehingga ia diturunkan lebih awal dan karena itulah ia bisa selamat, tentu saja ini adalah sebuah kemungkinan.” 4 Ini adalah satu-satunya pandangan yang berdasarkan Al-Qur’an dan Alkitab yang keduanya mungkin saja benar dalam riwayat tentang peristiwa penyaliban. Terdapat banyak petunjuk dalam Perjanjian Baru bahwa Yesus selamat dari Penyaliban Muslim Herald, Edisi Khusus, vol. 18, No. 6, Juni 1978 Dr Jamers Tabor Dalam dokumenter BBC yang sama, Dr James Tabor, Ketua Depertemen Studi Agama di Universitas North Carolina, menjelaskan lebih dalam tentang peristiwa yang terjadi 2000 tahun yang lalu. “Ketika kalian memperhatikan kisah Yesus dan bagaimana beliau dieksekusi oleh pasukan Romawi, beliau berada di tiang salib selama enam jam, asumsinya adalah ia sudah mati. Para prajurit Romawi memerika tubuh beliau. Ada dua orang lainnya yang disalibkan, yang sesuai dengan kisah Injil mereka kemudian dipatahkan kakinya untuk mempercepat kematian mereka, karena akan memasuki hari sabat. Saat mereka menghampiri Yesus mereka menyatakan beliau telah mati. Hal itu nampaknya karena tubuh beliau sudah tidak bergerak lagi dan sudah berhenti bernafas. Mereka kemudian mengurus tubuhnya dan menempatkannya di dalam kubur dan diperkirakan semua tertutup, dan untuk tujuan praktis beliau sudah mati – pertanyaanya adalah, apakah beliau sudah mati secara klinis? Dr Tabor selanjutnya menjelaskan bahwa terjemahan yang lebih baik untuk Resurrection kebangkitan adalah resusciatation Penyadaran kembali. Ia lebih lanjut menjelaskan hal ini dengan mengatakan “Kami memiliki cerita-cerita, baik di dunia modern ataupun dunia kuno, tentang orang-orang yang tampak mati dan untuk penjelasan praktisnya memang telah mati – yaitu mereka sudah tidak merespon lagi dunia luar – tetapi pada kenyataannya kemudian mereka bangkit kembali. Kami menyebutnya ini sebagai proses resusitasi, tetapi jika Anda ingin membahasakannya maka hal itu akan disebut Resurrection’ kebangkitan.” Perlu dijelaskan disini bahwa Dr James Tabor sendiri tidak memiliki keyakinan bahwa Nabi Isa as selamat dari Penyaliban. Dr Tabor menjelaskan hal ini di dalam bukunya, The Jesus Dynasty, dan di dalam korespondensi pribadinya, bahwa keyakinannya adalah Nabi Isa as mati diatas tiang salib bukan selamat dari Salib. “Ada yang mengatakan bahwa Yesus kemungkinan belum mati secara klinis, tetapi ia telah mengalami beberapa keadaan koma dan kemudian ia pulih… Saya pikir kita tidak perlu meragukan lagi bahwa dengan di eksekusinya Yesus melalui Penyaliban oleh tentara Romawi, ia benar-benar telah mati.” 5 Hal ini nampaknya berkaitan dengan penelitian Dr Tabor yang dipublikasikan secara internasional, 1st Century tomb in Jerusalem yang dikenal sebagai Makam Talpiot dan lebih populer sebagai The Jesus Family Tomb’. Komentar di makam ini berada diluar lingkup artikel ini. Holger Kersten Teolog lain yang menulis tentang pendapat ini adalah seorang ilmuwan Jerman Holger Kresten. Kersten terkenal karena bukunya The Jesus Conspiracy yang berani mengatakan bahwa Kain Kafan dari Turin adalah bukti nyata bahwa Nabi Isa as tidak mati di tiang salib dan penentuan berapa umur kain kafan tersebut sengaja telah disabotase oleh Gereja Katolik untuk menutupi fakta ini. Materi ini akan dibahas di artikel mendatang, tetapi beberapa penelitian Kersten tentang Penyaliban ini cukup bernilai disini. Kersten menyoroti beberapa faktor menarik dari peristiwa Penyaliban yang mendukung pendapat bahwa Nabi Isa as telah selamat. Salah satu bagian dari analisa yang dilakukan oleh Holger Kersten, bersama dengan rekan penulisnya Elmar R. Gruber adalah berfokus pada penjelasan tentang Penguburan Nabi Isa as dan ruangan makam Nabi Isa. Kersten dan Gruber mengutip Injil untuk mendukung tesis mereka; bahwa Penguburan Nabi Isa as tidak pernah sampai selesai. “Yesus tidak diletakkan di dalam ruangan dalam posisi memotong tegak lurus dengan dinding batu makam. Tetapi diletakkan diatas permukaan batu atau balkon terbuka. Pada pagi hari kebangkitan’, Maria Magdalena melihat malaikat berpakatian putih, yang mana mereka disebutkan yang seorang duduk di sebelah kepala’ dan yang lain di sebelah kaki, ditempat tubuh Yesus terbaring’ Yohanes 2012. Yesus tidak ditempatkan membujur keatas, karena jika demikian, tidak ada yang bisa duduk dapat duduk di sebelah kepala… …Yohanes mengatakan bahwa murid setia Yesus berlari kearah kuburan 205 dan menjenguk ke dalam dan melihat kain kafan terletak di tanah. Maria Magdalena menjenguk ke dalam dan melihat ke kuburan’ 2011, dan melihat dua malaikat disamping Yesus terbaring… penjelasan ini mendukung asumsi kami bahwa penguburan Yesus belum selesai. Jika ia sudah terbaring, tempat tersebut tidak akan terlihat lagi dari pintu masuk makam. 6 Setelah itu, Kersten dan Gruber menguraikan penjelasan tentang ratusan kilogram gaharu dan mur yang digunakan pada tubuh Yesus yang dibawa oleh Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus. Mereka membahas tentang sifat medis ramuan tersebut, dimana hal itu telah dibahas secara detail oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad di dalam bukunya Masih Hindustan Me Almasih di Hindustan. Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad menjelaskan bagaimana herbal tersebut digunakan untuk menghasilkan salap khusus yang kemudian disebut Marham Isa. Pendapat Ulama Islam tentang Penyaliban Dua ulama modern yang mendukung teori pingsan’ The Swoon Theory ini adalah Ahmed Deedat dan Shabir Ally. Kedua ulama ini tidak mendukung klaim Jamaah Muslim Ahmadiyah dan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, tetapi mereka berdua dengan tegas mendukung pandangan bahwa Nabi Isa as selamat dari penyaliban, hal yang bertentangan dengan Islam ortodok pada umumnya. Ahmed Deedat Ahmed Dedaat menulis sebuah buku yang berjudul. Crucifixion or Cruci-fiction, dimana pandangan mendukung bahwa Nabi Isa as tidak mati di tiang salib, melainkan beliau selamat dari Penyaliban. Deedat menjelaskan argumen-argumen umum yang disajikan untuk mendukung teori pingsan seperti waktu yang singkat proses Penyaliban, Tanda Nabi Yunus as, dan Nabi Isa as makan dan minum setelah penyaliban. Selain itu Deedat juga merangkum koleksi cerita-cerita unik dari berbagai media tentang orang-orang yang memiliki pengalaman seperti peristiwa kebangkitan Gadis kecil yang telah mati’ bercerita bagaimana ia hidup kembali seletelah 4 hari – “Daily News” 15/11/55 Seorang pria yang telah mati selama dua jam ternyata masih hidup – “keajaiban” yang mengherankan para dokter – Sunday Tribune, 27/3/60 Ia telah mati selama 4 menit – jantungnya telah berhenti tetapi ia masih hidup – Sunday Express, 23/7/61 Dia tidak tahu kalau ia telah meninggal selama 90 detik – Cape Argus, 16/3/61 Dr. Hitge kembali dari kematian – Cape Argus, 4/5/61 Peti mati perpindah – Seorang pemuda tidak jadi dikubur hidup-hidup – Sunday Tribune, 13/5/62 Kembali dari kematian – setelah disangka mati selama 2 hari – Post, 25/7/65 “Mayat” mengedipkan matanya pada pengurus pemakaman – dokter menulis sertifikat kematian – Daily News, 25/3/75 “Secara klinis telah mati” – seorang balita hidup kembali setelah satu jam perjuangan hidup – Natal Mercury, 5/12/82 Apakah dia mati atau hidup? Dilema yang dihadapi dokter transplantasi Sunday Tribune, 17/7/83 Berguncang dan bangkit – Dinyatakan mati secara klinis karena terlalu banyak minuman keras Natal – Daily News, 3/1/84 7 Ahmed Deedat sangat disegani dalam berbagai dialog Kristen-Islam dan debat publik. Gayanya yang tanpa kompromi membuatnya banyak pendukung dari berbagai sekolah pemikiran Islam dan juga dari para lawan. Memiliki pandangan yang tampaknya mendukung Ahmadiyah tentu akan menarik perhatian dan kritik dari Muslim dan Kristen lainnya. Salah satu kritik tersebut adalah dari Mohammed Bana dari Afrika Selatan “Deedat gemar memberikan kuliah tentang denominasi lain, tetapi sangat jarang tentang Islam. Dia tampaknya memiliki satu pandangan khusus yaitu tentang Penyaliban Yesus. Dalam kuliah-kuliahnya ia hampir tidak memberikan pandangan dari sudut pandang Islam, ataupun sudut pandang Kristen, sehingga membingungkan para pendengarnya. Saya yakin ia suka menyenangkan kelompok Qadiani di negeri ini dengan sebagian besar memberikan pandangan mereka bahwa Yesus, setelah dinaikkan di tiang salib, kemudian pingsan. Sekarang mengapa Deedat memberitahu pendengarnya bahwa Yesus pingsan setelah disalibkan, karena tidak satupun di dalam Al-Qur’an disebutkan tentang Yesus disalibkan dan pingsan. Hanya Deedat yang dapat menjelaskan kepada kita apakah dia tengah berkotbah tentang doktrin Kristen, doktrin Islam atau doktrin Qadiani. 8 Kritikan lainnya berasal dari John Gilchrist, seorang apologis Kristen dan salah satu penulis dari situs Answering Islam’. Gilchrist menulis “Kami tak pernah berhenti bertanya-tanya mengapa Ahmed Deedat terus mengangkat isu teori bahwa Yesus memang telah disalibkan tetapi selamat dari kematian salib. Keheranan kami muncul dari dua pertimbangan. Disatu sisi sisi pandangan ini hanya dipegang oleh aliran sesat sekte Islam Ahmadiyah dan mereka dikecam oleh Kristen maupun Islam. 9 Shabir Ally Shabir Ally adalah Presiden Islamic Information and Dawah International Centre yang berpusat di Toronto, Kanada. Shabir Ally mendapatkan gelar BA dan MA dalam studi Agama dan saat ini sedang mengejar gelar PhD serta menjadi Imam dan pembawa acara TV mingguan berjudul Biarkan Al-Qur’an Bicara’ Let the Qur’an Speak Di awal-awal debat-debat dengan banyak sarjana Kristen yang terkenal, Shabir Ally memposisikan diri dengan berpendapat bahwa Nabi Isa as tidak pernah dinaikkan di tiang salib, melainkan orang lain menggantikannya di tiang salib. Belakangan, dalam debat-debat publiknya, Shabir telah mengubah pendekatannya dengan posisi mendukung pandangan Ahmadiyah bahwa Nabi Isa as telah selamat dari Penyaliban. Bagi pihak Kristen, ini adalah titik serangan mereka melawan Ally mengapa ulama tersebut mendukung pandangan yang dimiliki oleh sekte yang dianggap sesat oleh Muslim ortodoks? Dalam sesi tanya jawab setelah pembicaraan di Universitas Toronto, seorang kristen apologis, Tony Costa Junior, mengajukan keberatan ini terhadap Ally. Meskipun Shabir menjelaskan bahwa ia percaya dengan selamatnya Nabi Isa di tiang salib, tetapi menolak klaim Ahmadiyah bahwa Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad telah menggenapi nubuatan tentang kedatangan Almasih kedua kali, ia secara terbuka mengakui “Saya telah melihat berbagai penjelasan yang umumnya diikuti oleh Muslim Sunni, bahwa ada orang lain yang telah menggantikan Nabi Isa as di kayu salib, dan saya telah menyaksikan bahwa meskipun terdapat berbagai macam penjelasan, para komentator tidak sependapat khususnya tentang apa yang sebenarnya terjadi pada saat itu dan bagaimana pergantian tersebut dilakukan. Dan tampaknya mereka mengikuti pendapat yang berasal dari Irak, menurut sebuah analisa yang baik oleh seorang Neal Robinson, yang sekarang telah menjadi Muslim, dalam bukunya Kristus Dalam Islam dan Kristen… Terdapat rencana untuk membunuh Nabi Isa as tetapi mereka tidak berhasil membunuhnya dan tidak pula menyalibkannya, menyalibkannya dalam arti membunuhnya melalui penyaliban. Itu adalah definisi yang telah dijelaskan dalam Tafsirul-Qur’an oleh Abdul Majid Daryabadi, yang merupakan Tafsir Al-Qur’an Sunni. Jadi saya tetap dalam posisi saya dan tidak mengubahnya, tetapi itu hanya penafsiran. Dalam korespondensi saya pribadi dengan Shabir Ally, ia menjelaskan kepada saya pandangannya dalam kalimat berikut “Dalam pandangan Sunni, akhir dari Nabi Isa as adalah misteri. Tafsir umum dari Al-Qur’an 4157 hampir semuanya menafsirkan bahwa orang lain yang disalibkan. Tetapi beberapa penafsir modern bersedia menerima bahwa yang dimaksudkan sebenarnya adalah Nabi Isa as tidak mati di tiang salib. Dan sepertinya menurut saya pendekatan terakhir lebih benar.” Setelah mengatakan itu ia dengan dengan cepat menambahkan “Tahun lalu saya telah membaca buku Yesus Wafat di Kashmir dan yang terbaru adalah buku Yesus di India. Saya harus mengatakan bahwa saya tidak menemukan hal yang meyakinkan. Bagi saya Keyakinan bahwa Nabi Isa as selamat dari tiang salib tidak berarti bahwa ia melakukan perjalanan ke luar Palestina. Saya tidak tahu apa yang akhirnya terjadi pada sosok Nabi Isa as.” Meskipun secara terbuka ia menjauhkan diri dari pendapat Muslim Ahmadiyah dan Mirza Ghulam Ahmad, Shabir Ally telah menyatakan bahwa posisinya tentang Penyaliban adalah sesuai dengan pandangan yang diungkapkan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dan diyakini oleh para Ahmadi Muslim. Nubuatan Mematahkan Salib’ di Akhir Zaman Simbolisme Penyaliban, khususnya Salib’ menarik disebutkan secara khusus dalam tradisi Islam dalam kaitannya dengan kedatangan Almasih kedua kali. Di dalam Sahih Bukhari beberapa kali disebutkan bahwa Nabi Isa yang akan datang akan memecahkan Salib “Diriwayatkan dari Abu Hurairah Rasulullah saw bersabda “..akan semakin dekat waktu turunnya kepada kalian Isa bin Maryam sebagai pemimpin yang adil, dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus upeti, dan hartapun semakin berlimpah, hingga tidak ada seorangpun yang mau menerimanya sebagai penerima zakat” 10 Penafsir Islam umumnya menyatakan bawha nubuatan ini dimaknai secara literal, yaitu memecahkan semua salib dalam arti sebenarnya. Khalifah Ahmadiyah IV, Mirza Tahir Ahmad, menjelaskan pandangan lain, yang jika ditafsirkan seperti itu akan terdapat kejanggalan. “Ia akan mulai meluncurkan kampanye melawan Kristen. Strateginya adalah dengan mematahkan setiap salib di dunia, yaitu benda apapun yang berbentuk salib. Ia akan mendatangi setiap katedral, setiap biara, tiap gereja dan kuil dan pertapaan Kristen. Ia akan menyusuri setiap jalan di tiap kota dan memperhatikan setiap orang yang lewat untuk mencari salib. Wanita mungkin akan menjadi sasaran utama pengawasan karena ia akan menyadari kebiasaan mereka yang jelek yang memiliki ukiran salib pada perhiasan dan ornamen mereka. Ia juga mengawasi mereka yang juga memakai kalung salib yang menggantung di leher mereka. Sehingga ia akan merebut semua kalung, gelang, liontin dan anting-anting yang bertanda salib. Malang benar para wanita yang lewat di depan Yesus tersebut, tetapi kemana mereka bisa bersembunyi? Sosok tersebut akan memasuki setiap rumah, mencari ke laci-laci lemari dan kotak perhiasan. Setiap dinding dan sudut rumah akan dia perhatikan. Salib harus dihancurkan dan dimusnahkan dari muka bumi ini. Ia tidak akan mati Sebelum tugas ini selesai. Inilah pandangan ortodoksi Muslim tetang misi Nabi Isa as jika ia kembali ke bumi ini. 11 Penjelasan tentang maksud sebenarnya dari permisalan ini telah dijelaskan secara rinci oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dan penggenapan dari nubuatan ini sangat jelas nampak dalam kehidupan kita. Beliau menjelaskan tentang “Mematahkan Salib “Hadits ini tidak berarti bahwa Nabi Isa yang dijanjikan akan membunuh orang-orang kafir dan mematahkan salib; melainkan, mematahkan salib itu maksudnya adalah pada masa tersebut Tuhan langit dan Bumi, akan menzahirkan hakikat tersembunyi, yang dengan itu seluruh struktur salib hancur seketika. …Sesuai dengan janji itu ia muncul sebagai Almasih yang dijanjikan. Kemudian tibalah saat untuk menghancurkan salib, yaitu masa dimana kesalahan-kesalahan akidah salib akan disibakkan seperti sepotong kayu dipatahkan menjadi dua. Jadi sekarang Langit telah membukakan jalan bagi penghancuran Salib, sehingga para pencari kebenaran dapat bangkit dan mencari. 12 Kesimpulan Di zaman modern ini adalah eranya komunikasi digital satelit dan internet serta kebebasan beragama telah menyebar dengan luas, doktrin Penyaliban dan akidah Salib’ telah banyak dipertanyakan yang mana belum pernah terjadi sebelumnya. Banyak stasiun televisi yang menampilkan dokumenter dan film yang menyajikan bukti-bukti dimana keyakinan kaum Kristiani tentang Penyaliban dan Kebangkitan adalah keliru. Yang terbaru adalah film dokumenter yang berjudul Jesus in India’ yang diproduksi dan disutradarai oleh Paul Davids. Film yang berfokus pada pertanyaan tentang dimana Nabi Isa as menghabiskan kehidupannya antara usia 12 dan 30 tahun, jejak investigasi membawa sang eksplorer film Edward T Martin ke India dan akhirnya sampai ke makan Rozabal di Kashmir. Film ini juga mengeksplorasi pandangan-pandangan tentang selamatnya Yesus dari proses Penyaliban. Setelah hampir 2000 tahun diliputi kebingungan dan misteri tentang penyaliban kehidupan Nabi Isa as, muncullah penjelasan dan analisa rinci yang disampaikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad. Menggabungkan wahyu Ilahi dan ilmu pengetahuan, kajian dari berbagai agama dan budaya, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad telah meletakkan titik terang terhadap peristiwa ini. Buku beliau Masih Hindustan Me Jesus in India telah meletakkan dasar-dasar penelitian yang membawa pada tahap saat ini, memerika bukti-bukti seputar perjalanan Nabi Isa as ke India. Tulisan ini telah diakui oleh para cendikiawan sebagai teks pertama yang menghubungkan kehidupan Nabi Isa di Palestina dan selamatnya beliau di tiang salib dengan perjalanan Nabi Isa ke Timur sampai akhirnya dimakamkan di Srinagar, Kashmir. Masih banyak perdebatan seputar permasalahan ini, tetapi kami melihat bahwa karya ilmiah dari seorang yang berasal dari desa kecil di India kini telah menjangkau khalayak masyarakat di seluruh dunia, dan orang-orang yang menentang Ahmadiyahpun kini mulai mengakui kebenaran beberapa keyakinan dan pernyataan berani yang sangat kontroversial tersebut sampai saat ini. Menghilangkan kegelapan dan kebingungan seputar Nabi Isa as telah dirangkum oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dengan mengatakan dalam bukunya Jesus in India “Akan tetapi sekarang, kegelapan tidak akan ada lagi. Malam telah berlalu dan berganti siang. Beberkatlah dia yang sekarang tidak luput lagi. Referensi 1. Modern Jerusalem, City of the Great King, James Turner Barclay, 1858, Challen, pp 493. 2. Bible, 1 Corinthians 1514 3. Did Jesus Die?’, BBC4/ Wild Planet Productions. 4. ibid. 5. The Jesus Dynasty Dr. James Tabor, Harper Element, London 2006, 6. Jesus lived in India, Holger Kersten, Element Books, London 1991, 7. Crucifixion of Crucifiction, Ahmed Deedat, Islamic Book Services, 2001, Chapter 9 – Ressurections Daily!” 8. Mohammed Bana, Allegations Confirmed, 9. The Crucifixion of Christ A Fact, not Fiction, John Gilchrist, 10. Sahih Bukhari, Volume 3, Book 43, Number 656, 323425 and 455657 and Sunan Abu Dawud book 37, number 4310 11. Revelation, Rationality, Knowledge and Truth, Hadhrat Mirza Tahir Ahmadru, Islam International Publications Ltd, Tilford 1998, Part 7, Section 3. 12. Jesus in India, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmadas, Islam International Publications Ltd, Tilford 1989. 13. Official website * Penulis adalah peneliti Alkitab dan Editor website Tomb of Jesus, belum lama ia diwawancarai untuk film garapan Paul Davids – Jesus in India’ – yang pertama kali ditayangkan di Sundance Channel. Sehubungandengan tela'ah pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa, ada bukti menarik. Bahwa Al-Quran menyatakan keistimewaan-Nya. Ada berbagai manifestasi kehidupan Allah dalam Isa Al-Masih. Contohnya: Isa lahir dari perawan. Isa (seperti Allah) mampu membangkitkan orang mati (Qs 3:49). ABSTRAK Pandangan Kristian mengenai Nabi Isa tidak sama dengan pandangan Islam. Orang-orang Kristian memanggil Nabi Isa al-Masih dengan panggilan Jesus Christ dan baginda dianggap Anak Tuhan atau Tuhan Anak Son of God atau God the Son. Mereka juga percaya dengan akidah ketuhanan trinity iaitu Tuhan tiga dalam satu dan satu dalam tiga, iaitu Tuhan Bapa Allah, Tuhan Ruh al-Qudus malaikat Jibril dan Tuhan Anak Nabi Isa. Tuhan Anak atau Anak Tuhan ini bagi penganut Kristian mempunyai berbagai-bagai keistimewaan dan keagungan yang tersendiri. Sedangkan Islam menegaskan bahawa Nabi Isa bukan Tuhan Anak tetapi baginda adalah seorang rasul Allah yang diutuskan kepada Bani Israil. Baginda adalah manusia yang mempunyai banyak mukjizatnya. Segala pegangan akidah Kristian terhadap Jesus Christ atau Nabi Isa dijawab panjang lebar oleh Allah di dalam al-QuranNya. Jawapan Allah itu sekali gus menempelak akidah mereka yang menyeleweng dan salah dari ajaran Nabi Isa yang asal. PENDAHULUAN Di antara akidah penting penganut Kristian ialah kepercayaan mereka kepada akidah trinity, iaitu Tuhan satu dalam tiga dan tiga dalam satu; Tuhan Bapa iaitu Allah, Tuhan Anak iaitu Isa al-Masih atau Jesus Christ, dan Tuhan Ruh al-Quds iaitu Malaikat Jibril. Penganut Kristian menganggap Isa al-Masih atau Jesus Christ adalah Tuhan Anak/Anak Tuhan yang dilahirkan oleh seorang dara sunti bernama Mary Maryam. Setelah dewasa baginda dihukum bunuh dengan disalib bagi menebus dosa warisan dosa Nabi Adam. Sedangkan mengikut akidah Islam, Nabi Isa al-Masih adalah seorang Nabi yang diutuskan oleh Allah kepada Bani Israil dengan membawa ajaran Allah melalui kitab Injil bagi menyempurna dan melengkapkan ajaran Nabi Musa[1]. Artikel ini akan menjelaskan sikap penganut Kristian terhadap Jesus Christ atau Nabi Isa al-Masih. dan penjelasan Allah mengenainya melalui al-Quran al-Karim. Semoga dengan penjelasan nanti pembaca dapat menilai yang mana benar dan yang mana salah. JESUS CHRIST MENURUT KRISTIAN Pandangan penganut Kristian terhadap Jesus Christ tidak sama dengan pandangan penganut Islam. Agama Kristian memanggil baginda dengan panggilan Jesus Christ atau Son of God/God the Son, iaitu salah satu Tuhan dalam kepercayaan akidah trinity mereka. Dalam konsep akidah trinity, mereka percaya bahawa Tuhan satu dalam tiga dan tiga dalam satu. Ertinya bagi mereka Tuhan Yang Satu itu ada tiga oknum atau tiga personaliti; iaitu pertamaTuhan Bapa/God of Father/Allah, kedua Tuhan Anak/Son of God/God the Son, iaitu Jesus Christ, dan ketiganya Tuhan Ruh al-Quds atau The Holy Ghost, iaitu Malaikat Jibril.[2] Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai Jesus Christ menurut Kristian, ada empat aspek penting yang ada hubungan antara satu sama lain yang perlu dijelaskan di sini. Keempat-empat perkara itu ialah [3] Kelahiran Jesus Christ tanpa bapa. Ketuhanan Jesus Christ. Penyaliban Jesus Christ sebagai penebus dan penyelamat dosa warisan manusia. Jesus Christ sebagai penghisab dan pemberi balasan kepada manusia. Huraian bagi perkara-perkara tersebut adalah sebagaimana berikut Kelahiran Jesus Christ Tanpa Bapa Mengikut Kristian, kelahiran Jesus Christ tanpa bapa adalah suatu keistimewaan dan satu kurniaan Allah kepadanya. Mereka berpendapat bahawa ibunya Mary Maryam yang mengandung dan melahirkan anaknya Jesus Christ merupakan seorang ibu yang istimewa, kerana beliau telah terpilih untuk memikul tanggungjawab yang besar dan unik, tambahan pula Mary telah tersedia untuk Tuhan. Penganut Kristian percaya bahawa Tuhan Ruh al-Quds atau Holy Ghost telah diutus oleh Allah kepada dara sunti Mary Maryam yang telah bertunang dengan Yusuff al-Najjar[4] di sebuah desa bernama Nazareth untuk membawa perkhabaran tentang peniupan roh ke dalam rahimnya dan dengan itu dia akan mengandung dan melahirkan anak lelaki yang diberi nama Jesus Christ. Jesus ini akan dimuliakan dan digelar Tuhan Anak Son of God. Tuhan Bapa God of Father atau Allah juga akan mengurniakan kepada Jesus takhta kerajaan Nabi Daud dan akan terus kekal. Berita ini mengejutkan Mary Maryam kerana dia tidak pernah disentuh oleh mana-mana lelaki pun. Tuhan Ruh al-Quds menerangkan dan menjelaskan kepada Mary tentang kekuasaan Tuhan Bapa Allah dan Ruh al-Quds yang akan melindunginya. Oleh itu anak yang bakal dilahirkan nanti, akan disebut Anak Tuhan Yang Maha Tinggi atau Son of God.[5] Orang Kristian percaya bahawa Jesus Christ dilahirkan pada tanggal 25 Disember. Kelahiran baginda dikira sebagai awal tahun Masihi. Kelahiran baginda tanpa bapa ini menakjubkan dan istemewa sekali. Dengan keistimewaan inilah Jesus Christ dianggap sebagai Anak Tuhan yang dilahirkan untuk menyelamatkan manusia dan boleh menebus dosa warisan manusia keseluruhannya. Ketuhanan Jesus Christ Oleh kerana kelahiran Jesus Christ tanpa bapa adalah suatu keistemewaan yang luar biasa, dan juga kerana dia sebagai penebus dosa warisan, maka orang-orang Kristian menganggap baginda adalah Anak Tuhan atau Tuhan Anak. Anggapan mereka itu dikuatkan lagi dengan kebolehan Isa menghidupkan orang yang telah mati, boleh megubati orang buta dan menyembuhkan orang-orang yang berpenyakit kusta dan lain-lain lagi, sedangkan Islam melihat semua itu adalah makjizat baginda.[6] Kenyataan Isa sebagai Anak Tuhan ini turut dikuatkan lagi oleh Bible-bible mereka. Umpamanya dalam Bible John ada menyebut, maksudnya[7] “Aku Jesus Christ dan Bapa Tuhan Bapa/Allah adalah satu”. Dalam Bible Mathew pula menyebut dengan maksudnya; “Inilah AnakKu yang Ku kasihi, kepadanya Aku berkenan dan bergembira”. Dalam Bible Luke juga menyebut, maksudnya[8] “ Kamu Jesus Christ adalah Tuhan Anak”. Petikan di atas menjelaskan bahawa penganut Kristian yakin bahawa Jesus Christ adalah Tuhan Anak atau Anak Tuhan Son of God/God the Son, yang dilahirkan oleh ibunya Mary seorang dara sunti dari keturunan Bani Israil. Baginda dilahirkan tanpa bapa tidak seperti kanak-kanak lain. Penyaliban Jesus Christ Sebagai Menebus Dan Penyelamat Dosa Warisan Manusia Perkara penting ketiga yang ada hubungan dengan Jesus Christ atau Tuhan Anak menurut kepercayaan penganut Kristian, ialah penyaliban Isa dan penebusan dosa warisan iaitu dosa yang dilakukan oleh Nabi Adam. Mereka percaya dosa warisan yang mereka tanggung adalah akibat perbuatan Nabi Adam yang telah melanggar perintah Allah atau Tuhan Bapa yang melarangnya jangan memakan sejenis buah dalam syurga iaitu buah epal. Nabi Adam bersama isterinya Hawwa’ semasa berada di dalam syurga, telah melanggar perintah Allah dengan memakan buah epal yang dilarangNya kerana terpedaya dengan pujukan syaitan. Dosa tersebut menyebabkan seluruh manusia – pada pandangan Kristian – menerima dosa warisan. Bagi menghapuskan dosa warisan itu, Jesus Christ terpaksa disalib. Bagi mereka, Tuhan Bapa atau Allah adalah Tuhan yang pengasih lagi penyayang, justeru Dia Tuhan Bapa telah mengutus anakNya untuk dihukum salib sebagai penyelamat manusia daripada berterusan memikul dan menanggung dosa warisan tersebut. Penganut Kristian juga percaya mereka tidak akan selamat dengan hanya melalui amalan-amalan baik sahaja, bahkan mesti percaya terhadap Jesus yang telah mengorbankan dirinya dan mengalirkan darah tebusan di tiang salib untuk menghapuskan dosa warisan manusia keseluruhannya.[9] Jesus Christ Sebagai Penghisab Dan Pemberi Balasan Kepada Manusia Perkara penting yang keempat menurut kepercayaan penganut Kristian lagi, ialah mereka menganggap Jesus Christ merupakan penghisab dan pemberi balasan kepada manusia. Mereka percaya bahawa selepas Tuhan Anak disalib, dikapan, disembahyang dan dikebumikan di tanah perkuburan, baginda bangkit dari kuburnya pada hari ke tiga dan menemui pengikut-pengikutnya untuk memberi nasihat terakhir, kemudian baginda diangkat ke langit dan duduk berdekatan di sebelah kanan Tuhan Bapa. Kemudian dia akan kembali semula ke bumi untuk menghakimi manusia. Mereka percaya bahawa Tuhan Bapa hanya memberi hak tersebut kepada anakNya Jesus Christ sahaja. Baginda juga merupakan anak manusia iaitu anak Mary seorang hamba Allah sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Kepercayaan orang Kristian seperti di atas ada dijelaskan di dalam kitab Bible. Di antara lain Bible menyebut dengan maksudnya;[10] “Lagi pun Tuhan Bapa Allah tidak memberi hak kepada orang lain selain daripada Tuhan Anak, agar semua manusia akan memuliakan Tuhan Anak sebagaimana mereka memuliakan Tuhan Bapa. Sesiapa yang tidak memuliakan Tuhan Anak, maka dia juga tidak memuliakan Tuhan Bapa yang telah mengutuskannya Tuhan Anak”. Bible juga menyebut bahawa Jesus Christ adalah pemberi balasan kepada setiap perlakuan manusia di dunia ini dengan maksudnya;[11] “Sesungguhnya Tuhan Anak daripada manusia itu akan datang dengan malaikat-malaikat melalui keajaiban dan kemuliaan Tuhan Bapa dan dia akan mengurniakan balasan baik kepada orang-orang yang berbuat kebajikan”. Dari petikan di atas jelas bahawa orang Kristian percaya yang Jesus Christ / Tuhan Anak telah ditugaskan oleh Tuhan Bapa sebagai penghisab dan pemberi balasan kepada manusia seluruhnya di akhirat nanti, dan tugas ini tidak akan diberi kepada orang lain. Berdasarkan kepada apa yang dipaparkan di atas mengenai pandangan dan akidah orang-orang Kristian mengenai Jesus Christ, ia amat berbeza sekali dengan pandangan dan akidah Islam. JESUS CHRIST DIANGKAT KE LANGIT MENURUT KRISTIAN Satu perkara lagi yang perlu disebutkan ialah pandangan Kristian mengenai Jesus Christ diangkat ke langit. Jesus Christ diangkat ke langit dan peristiwa-peristiwa yang berlaku sebelum dan selepasnya perlu dijelaskan di sini dengan lebih lanjut, sebab ia ada hubungan dengan sifat baginda sebagai Tuhan Anak/Son of God. Orang Kristian percaya bahawa Jesus Christ telah dijatuhkan hukuman mati disalib oleh pemerintah Rom. Sebelum itu baginda ditangkap oleh sekumpulan orang Yahudi lalu dibawa ke Majlis Imam Besar Yahudi dan juga kepada para pembesar mereka yang lain untuk dibicarakan di atas beberapa tuduhan palsu yang diada-adakan oleh mereka. Untuk mensabitkan kesalahan ke atas baginda, mereka sengaja membawa beberapa orang saksi palsu agar Jesus Christ dapat dijatuhkan hukuman bunuh secara disalib.[12] Dalam pembicaraan di depan raja Rom, orang Yahudi membuat pendakwaan bohong mengatakan baginda telah menghasut rakyat supaya jangan membayar cukai kepada pemerintah dan baginda mengaku dirinya sebagai raja. Dengan itu akhirnya baginda dibunuh secara disalib. Sedangkan yang sebenar baginda tidak disalib.[13] Bagi orang Kristian, segala peristiwa yang dilalui oleh Jesus Christ di saat akhir hayatnya itu merupakan jalan untuk baginda mengorbankan dirinya untuk menebus dosa warisan manusia hasil dari kesalahan Nabi Adam memakan buah epal yang dilarang oleh Allah seperti yang disebut di atas. Peristiwa itu berkait rapat dengan sifat Tuhan Bapa yang adil dan penyayang. Kerana sifat adilNya, mana-mana orang yang bersalah mesti dihukum, tetapi hendak menghukum Nabi Adam, Allah merasa sayang dan kasihan kepadanya. Oleh itu sebagai mengambil jalan tengah, anakNya sendiri Jesus Christ mesti dihukum sebagai ganti Nabi Adam. Dengan itu Tuhan Anak diutuskan dan dihukum salib untuk menyelamatkan manusia daripada belenggu dosa warisan tersebut. Hanya dengan melalui cara tersebut sahaja, Tuhan Anak dapat menyelamatkan manusia dan menjamin mereka akan kekal abadi di akhirat nanti. Mereka percaya bahawa selepas Tuhan Anak disalib, dikapan, disembahyang dan dikebumikan di tanah perkuburan, baginda bangkit daripada kuburnya pada hari ketiga dan menemui pengikut-pengikutnya serta memberi nasihat terakhir, kemudian diangkat ke langit dan duduk berdekatan di sebelah kanan Tuhan Bapa sebagaimana yang disebut di atas. Demikianlah pandangan Kristian mengenai Jesus Christ yang dianggap sebagai Tuhan Anak yang sangat besar peranan dan tugasnya. Di bawah ini diterangkan pula pandangan Islam terhadap Nabi Isa melalui al-Quran. NABI ISA MENURUT ISLAM DAN AL-QURAN Bagaimanakah sebenarnya pandangan agama Islam dan al-Quran terhadap Nabi Isa atau Jesus Christ? Adakah sama seperti pandangan Kristian di atas atau jauh berbeza? Jawapannya, agama Islam dan al-Quran menyebut bahawa Nabi Isa al-Masih adalah seorang rasul Allah yang diutus kepada kaum Bani Israil/Yahudi. Baginda adalah seorang Nabi yang dilahirkan oleh ibunya Maryam tanpa bapa. Baginda mempunyai berbagai-bagai mukjizat yang dikurniakan oleh Allah bagi membuktikan baginda benar-benar Nabi dan rasul Allah. Di antara makjizat itu baginda boleh menghidupkan orang mati dengan izin Allah, boleh menyembuhkan orang buta, boleh menyembuh orang yang berpenyakit kusta, turunnya hidangan dari langit, dapat mengetahui apa makan dan minuman yang dimakan dan diminum oleh kaumnya. Dia mengetahui barang-barang atau benda-benda yang disimpan oleh kaumnya di rumah mereka dan sebagainya.[14] Untuk lebih jelas lagi, di bawah ini disebut pandangan Islam berasaskan jawapan Allah sendiri melalui al-Quran mengenai Nabi Isa. JAWAPAN DAN PENJELASAN ISLAM DAN AL-QURAN TERHADAP PANDANGAN KRISTIAN MENGENAI NABI ISA NABI ISA DIANGKAT KE LANGIT MENURUT ISLAM Pandangan Islam berbeza sekali dengan pandangan Kristian mengenai cara Nabi Isa al-Masih diangkat ke langit. Ulama Islam sepakat mengatakan Allah Taala telah menyelamatkan Nabi Isa daripada mati disalib. Orang yang disalib sebenarnya ialah salah seorang sahabatnya yang mengkhainatinya yang telah diserupakan wajahnya oleh Allah dengan wajah Nabi Isa Baginda diselamatkan oleh Allah dengan diangkat ke langit. Perkara ini telah dijelaskan oleh Allah sendiri di dalam al-Quran, dengan maksudnya “Dan kerana ucapan mereka; orang-orang Nasara/Kristian “Sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa anak lelaki Maryam, rasul Allah”. Pada hal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang pembunuhan Isa, benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuhnya itu. Sebenarnya mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikut sangkaan semata-mata, mereka tidak pula yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa”. Al-Nisa’ 4 157 Berdasarkan kepada ayat di atas, jelas membuktikan bahawa Nabi Isa tidak mati disalib, sebaliknya yang mati disalib itu orang lain yang diserupakan sama seperti Nabi Isa al-Masih iaitu Judas Yudas Iscariot Simon dalam bahasa Arab dipanggil Yahuza Iskhariot. Beliau adalah salah seorang daripada dua belas orang pengikutnya Hawariyyun yang melakukan khianat. Beliau telah diserupakan oleh Allah sama seperti rupa baginda Nabi Isa lalu ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan disalibnya sebagai balasan di atas perbuatan khianatnya terhadap Nabi Isa. Sebelum itu Yudas telah membuat pakatan jahat bersama orang-orang Yahudi untuk menangkap dan membunuh baginda sehingga akhirnya berlakulah apa yang berlaku ke atas dirinya sendiri. Al-Quran tidak menyatakan secara jelas siapakah sebanarnya orang yang telah diserupakan sama seperti Nabi Isa itu. Tetapi ramai ulama dan sarjana menyebut orang yang diserupakan dengan baginda ialah Yudas Iscariot. Manakala Nabi Isa diselamatkan daripada disalib, bahkan diangkat ke langit.[15] Cerita ini berbeza sekali dengan apa yang dipercayai oleh penganut Kristian yang mengatakan Nabi Isa Anak Tuhan mati disalib sebagai menebus dosa warisan. Mengenai cara bagaimana Nabi Isa diangkat ke langit, para ulama daripada kalangan golongan Ahli Sunnah Wal Jamaah telah berselisih pendapat kepada dua pendapat Sebahagian besar mempercayai bahawa Allah Taala menyelamatkan Nabi Isa daripada mati disalib dengan mengangkatnya ke langit di dalam keadaan hidup berserta jasad dan rohnya sekali. Kemudian di akhir zaman nanti – sebagai alamat kiamat besar – baginda akan turun ke bumi dan memerintah selama beberapa tahun, dan baginda akan membunuh Dajjal. Sebelum wafat, baginda dapat bertemu Imam Mahdi, kemudian apabila baginda wafat, Imam Mahdi mengimani sembahyang jenazah baginda.[16] Manakala golongan kedua pula berpendapat bahawa Allah telah menyelamatkan baginda dari ditangkap dan disalib oleh Yahudi. Nabi Isa hidup untuk beberapa ketika selepas peristiwa Yahudi mahu menangkapnya, kemudian dimatikan di dunia ini, dan selepas itu rohnya diangkat ke langit.[17] Jikalau dilihat kepada dalil pendapat kedua ini jelas ia tidak kuat, bahkan pendapat pertama lebih kuat. Pendapat kedua ini bercanggah dengan hadis-hadis sahih yang menerangkan mengenai beberapa alamat kiamat besar. Oleh itu bagi penulis pendapat ini tidak perlu diterima. Ulama golongan pertama berpendapat sedemikian, antara lain mereka berdalil kepada ayat al-Quran dalam surah al-Nisa 4 157, yang disebut sebelum ini, yang mana dalam ayat itu, Allah menjelaskan bahawa Nabi Isa tidak dibunuh dan tidak disalib oleh orang Yahudi bahkan telah diserupakan orang lain sama dengannya. Selepas itu dalam ayat seterusnya Allah menjelaskan lagi melalui firmanNya yang bermaksud; “Yang sebenarnya Dia telah mengangkat Isa kepadaNya diangkat ke langit. Dan Dia adalah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Al-Nisa’ 4 158 Selain itu ulama golongan ini mengukuhkan lagi dalil mereka melalui tafsir kalimah “rafa’a ” رفع di dalam ayat tersebut membawa maksud; “mengambil sesuatu, menangkapnya dan menyimpannya secara keseluruhan kemudian mengangkatnya ke langit secara keseluruhan”.[18] Berdasarkan kepada perbincangan mengenai tafsir ayat al-Quran dan kalimat “rafa’a” seperti yang disebut di atas, jumhur ulama Ahli Sunnah Wal Jamaah berpendapat bahawa Allah telah mengangkat Nabi Isa keseluruhan jasad dan rohnya ke langit, bukan rohnya sahaja.[19] Dalam kitab Injil Barnaba yang tidak diiktiraf oleh gereja Kristian ada menyebut peristiwa baginda diangkat ke langit. Injil tersebut menyebut;[20] “Manakala tentera Yahudibersama Judas Yudas Iscariot Simon Yahuza Iskhariot berada dekat dengan tempat Yasu’ Isa al-Masih berada.Apabila Yasu’ Isa al-Masih mendengar suara sekumpulan manusia dekat dengannya, dia terus pulang ke rumahnya dalam keadaan takut dan bersembunyi. Masa itu sebelas orang sahabatnya al-Hawariyyun kesemuanya sedang tidur. Apabila Allah mengetahui bahaya akan menimpa ke atas hambaNya Isa al-Masih terus Allah memerintah malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail supaya datang mengambil Yasu’ Isa dari alam dunia ini. Lalu para malaikat tersebut mengambil Isa dan membawanya ke langit ketiga. Kemudian Yahuza/Judas masuk dalam keadaan garang ke dalam bilik tempat Isa bersembunyi sedangkan masa itu sebelas sahabat baginda Isa masih lagi tidur, maka Allah merubah muka dan suara percakapan Yahuza betul-betul sama seperti Yasu’ Isa sehingga mereka yakin itulah Yasu’ Isa yang sebenar”. Semua dalil-dalil yang disebut di atas menguatkan pendapat yang mengatakan Nabi Isa al-Masih diangkat ke langit dan baginda masih hidup sampai sekarang kemudian baginda akan turun ke bumi di akhir zaman nanti sebagai salah satu alamat kiamat besar. Adapun keganjilan dan luar biasa cara Nabi Isa hidup di langit termasuk umurnya sangat panjang dan lain-lain lagi keajaiban sehingga akal manusia tidak boleh menerimanya, itu jangan dipersoalkan kerana itu adalah kerja Allah. Allah boleh melakukan apa sahaja yang Dia mahu, Dia Maha Berkuasa dan Maha Bijaksana. NABI ISA ATAU JESUS CHRIST ADALAH NABI DAN MANUSIA Di dalam al-Quran al-Karim, banyak ayat menjelaskan tentang kedudukan Nabi Isa yang sebenar. Al-Quran menjelaskan bahawa Nabi Isa al-Masih adalah seorang Nabi diutuskan kepada Bani Israil bagi menyempurna dan melengkapkan ajaran Nabi Musa. Baginda adalah anak lelaki Maryam yang tiada bapa. Diberi kepadanya banyak mukjizat untuk membuktikan yang baginda adalah rasul Allah. Dalam surah Ali Imran, Allah menjelaskan peristiwa yang berlaku pada waktu Maryam ibu Nabi Isa masih dara sunti. Waktu itu malaikat Jibril datang berjumpa dengan Maryam dan memberitahunya dia akan dapat anak lelaki yang akan diberi nama Isa al-Masih. Ayat-ayat itu menyebut dengan maksudnya; “Malaikat Jibril dengan perintah Allah Taala datang berjumpa dengan Maryam dan menceritakan kepadanya bahawa dia akan memperolehi anak lelaki diberi nama al-Masih Isa binti Maryam, baginda seorang yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Baginda juga termasuk di antara orang-orang yang muqarabin dekat kepada Allah, baginda boleh bercakap dengan orang sewaktu masih dalam buaian dan semasa dewasa baginda termasuk di antara orang-orang yang solleh. Setelah mendengar maklumat dan penjelasan daripada Malaikat Jibril itu, Maryam bertanya,”Ya Tuhanku, adakah mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuhi disetubuhi oleh seseorang lelaki pun”, Allah berfirman dengan melalui Jibril,”Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendakiNya. “Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya Kun Jadilah”, lalu jadilah ia. Kemudian setelah Isa dewasa Allah akan mengajar kepadanya al-Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil”. Al Imran 3 45-48 Selepas itu Allah menyebutkan lagi dengan jelas melalui firmanNya yang bermaksud “Isa adalah rasul Allah kepada kaum Bani Israil, baginda berkata kepada mereka “Sesungguhnya aku telah datang kepada kamu dengan membawa satu tanda mukjizat daripada Tuhan kamu iaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung, kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan izin Allah. Bukan itu sahaja bahkan diberi kepadaku mukjizat lain iaitu aku boleh menyembuhkan orang yang buta semenjak dari lahirnya lagi dan boleh menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak juga aku boleh menghidupkan orang yang mati dengan izin Allah, dan aku boleh memberitahukan kepada kamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumah kamu”. Al ’Imran 3 49 Dari penjelasan Allah mengenai Nabi Isa yang panjang lebar di atas, jelas bahawa baginda adalah seorang manusia yang dilahirkan oleh ibunya Maryam tanpa bapa. Baginda adalah seorang Nabi yang diutuskan kepada kaum Bani Israil. Dia mempunyai banyak mukjizat yang diberi oleh Allah bagi membuktikan baginda adalah rasul Allah. Baginda bukan Tuhan Anak/Son of God seperti yang dipercayai oleh orang Kristian. Selain itu, dalam surah Maryam, Allah menjelaskan lagi dengan panjang lebar mengenai cerita ibunya Maryam akan mengandungkan Nabi Isa, antara lain disebutkan dengan maksudnya; “Ketika dia Maryam menjauhkan diri dari kelurganya ke satu tempat di sebelah timur, maka dia mengadakan tabir bagi melindunginya daripada mereka; lalu Kami Allah mengutuskan roh Kamiyakni Malaikat Jibril kepadanya, maka dia menjelma di hadapannya dalam rupa seorang lelaki yang sempurna. Lalu Maryam berkata,” Sesungguhnya aku berlindung daripada kamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa”. Malaikat Jibril berkata “Sesungguhnya aku ini hanya seorang utusan Tuhanmu untuk memberi kepadamu seorang anak lelaki yang suci”. Maryam berkata “Bagaimana aku akan memperolehi seorang anak lelaki, sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan pula seorang penzina”. Jibril berkata lagi “Demikianlah Tuhanmu berfirman “Hal itu adalah mudah bagiKu , dan agar dapat Kami menjadikannya satu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami, dan hal itu adalah satu perkara yang sudah diputuskan”. Maryam 1916-21 Dalam ayat di atas Allah menjelaskan bagaimana Nabi Isa dicipta dan dijadikan. Yang mana malaikat Jibril datang bertemu Maryam dan menceritakan kepadanya mengenai perintah Allah yang dia akan mengandung anak lelaki tanpa bapa. Perkara seperti itu tidak menjadi masalah bagi Allah Yang Maha Berkuasa, kerana Dia dapat melakukan apa sahaja yang Dia mahu termasuk menciptakan Isa walaupun tanpa bapa. Kemudian setelah Maryam melahirkan anak lelakinya Nabi Isa, Allah menjelaskan lagi peristiwa yang berlaku kepada kedua-dua beranak itu di samping menjelaskan yang baginda adalah hamba Allah rasul Allah, bukan Tuhan Anak sebagaimana disebut di dalam ayat seterusnya yang bermaksud; “Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan mengendongnya . Kaumnya berkata, Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang jahat berzina dan ibumu sekali-kali bukannya seorang penzina”. Mendengar kata-kata itu Maryam menunjuk kepada anaknya supaya mereka bertanya dia. Mereka berkata “Bagaimana kami akan bercakap dengan anak kecil yang masih dalam buaian”. Mendengar kata-kata itu, Isa bercakap; “Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberi kepadaku al-Kitab Injil dan Dia menjadikan aku seorang Nabi, Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana sahaja aku berada, Dia memerintahkan kepadaku mendirikan solat dan menunaikan zakat selama aku hidup”. Maryam 19 27-31 Kemudian dalam surah yang sama, pada ayat selepasnya, Allah menegaskan lagi bahawa apa yang dijelaskan oleh Nabi Isa dan ibunya seperti di atas adalah benar dan hak. Allah berfirman dengan maksudnya “Itulah Isa anak lelaki Maryam yang megatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantah tentang kebenarannya”. Maryam 19 34 Ayat di atas menjelaskan bahawa Nabi Isa yang masih bayi tiba-tiba boleh bercakap bagi menjelaskan tentang kebenaran ibunya yang dia bukan perempuan jahat, dan apa yang diterangkan oleh ibunya adalah benar, tidak bohong dan tidak karut. Juga baginda sendiri apabila besar nanti akan dilantik menjadi rasul Allah, diberi kepadanya kitab Injil, diperintah supaya mendirikan solat dan menunaikan zakat. Ini bererti bahawa baginda adalah seorang manusia yang dilantik menjadi Nabi dan rasul Allah. Kedua-dua tugas mendirikan solat dan mengeluarkan zakat, ini adalah tugas rasul daripada manusia dan bukan tugas Tuhan. Dengan ini jelas Nabi Isa adalah rasul Allah, bukan Tuhan Anak. Penjelasan yang panjang lebar dari ayat-ayat al-Quran di atas, menjelaskan bahawa Nabi Isa memang seorang rasul Allah yang mempunyai berbagai-bagai keistemewaan dan mempunyai mukjizat sebagai bukti yang baginda adalah rasul Allah. Baginda memang anak lelaki Maryam tanpa bapa. Bagi Allah, perkara sedemikian itu bukanlah suatu perkara mustahil, kerana Allah berkuasa mencipa apa sahaja yang Dia mahu. Kemudian al-Quran menjelaskan lagi bahawa Nabi Isa adalah rasul Allah bukan Tuhan Anak dengan firmanNya yang bermaksud; “Dan bahawa Isa seorang rasul yang datang kepada kamu kaum Bani Israil bagi membenarkan Kitab Taurat yang diturunkan sebelum kamu yakni diturunkan kepada Nabi Musa, dan untuk menghalalkan bagi kamu sebahagian yang telah diharamkan kepada kamu sebelum ini, dan aku Isa datang diutuskan kepada kamu dengan membawa suatu tanda mukjizat daripada Tuhan kamu, kerana itu bertakwalah kepada Allah dan taatilah kepadaNya. Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhan kamu, kerana itu sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus”. Al Imran 3 50-51 Ayat ini menjelaskan bahawa Nabi Isa memang rasul Allah yang tugasnya di antara lain menerangkan kepada kaum Bani Israil supaya percaya kepada kitab Taurat di samping kitab Injil yang diturunkan kepadanya. Kemudian diulangi lagi bahawa Allah memberi kepadanya mukjizat seperti yang diterangkan sebelum ini. Akhir sekali dijelaskan kapada kaumnya bahawa Allah Taala adalah Tuhan baginda danTuhan kaumnya, lalu dia Isa meminta supaya kaumnya sama-sama menyembah Allah Taala, bukan menyembah baginda dan jangan menganggap baginda sebagai Tuhan seperti dalam akidah trinity. NABI ISA DIJADIKAN/DICIPTA TANPA AYAH Di tempat lain al-Quran menyebut bahawa Nabi Isa dicipta oleh Allah dengan ada ibu tanpa ada bapa. Hal sedemikian hampir sama dengan Allah mencipta Nabi Adam yang tiada ibu dan tiada bapa. Allah berfirman, maksudnya; “Sesungguhnya contoh perbandingan mengenai penciptaan Isa di sisi Allah, adalah seperti penciptaan Adam, Allah menciptakan Adam daripada tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya “Kun Jadilah seorang manusia, maka jadilah dia Adam”. Al Imran 3 59 Ayat ini membuat perbandingan bagaimana Allah menciptakan Nabi Adam dan Nabi Isa. Sewaktu mencipta Adam yang tiada ibu dan bapa, Allah hanya berfirman dan berkata “Kun Jadikan dia”, maka Adam pun jadi. Bagi Allah tidak menjadi apa-apa masalah untuk mencipta Adam walaupun tiada ibu dan bapa. Demikian juga apabila Allah mahu menciptakan Nabi Isa, Dia berfirman, “Kun Jadilah dia”, maka Isa pun jadi walaupun hanya ada ibu sahaja tanpa ada bapa. Cuma bagi menciptakan Isa, Allah mengutus malaikat Jibril yang berupa seorang lelaki suci sebagaimana yang disebut di atas. Ayat ini juga menjelaskan yang Isa adalah manusia ciptaan Allah, bukan anak Allah atau Son of God. Selain itu orang-orang Kristian yakin – mengikut akidah mereka – bahawa Nabi Isa atau Jesus Christ mati disalib di palang salib sebagai menebus dosa warisan Adam yang melanggar larangan Allah seperti yang disebut sebelum ini. Sedangkan yang sebenarnya Nabi Isa tidak disalib, tetapi yang disalib itu ialah Judas Iscariot atau dalam bahasa Arab dipanggil Yahuza Iskhariot seorang sahabat baginda. Manakala Nabi Isa diselamatkan oleh Allah dengan di angkat ke langit, sebagaimana telah disebut di awal artikel ini. Baginda akan turun di akhir zaman nanti dan memerintah di dunia beberapa tahun dengan adil. Turunnya Nabi Isa adalah salah satu daripada alamat besar kiamat. Mengikut Islam, Nabi Isa memang hendak dibunuh dan disalib oleh orang Yahudi, tetapi baginda tidak dibunuh. Orang Yahudi hendak membunuh baginda bukan kerana untuk menebus doa warisan yang dilakukan oleh Nabi Adam tetapi kerana mereka tidak menerima kerasulannya. NABI ISA BUKAN TUHAN ANAK DAN TIDAK DIBUNUH/DISALIB Kalaulah diterima anggapan Kristian bahawa Nabi Isa disalib untuk menebus dosa warisan Adam, ini satu perkara yang tidak boleh diterima oleh akal. Bagaimana Nabi Adam yang melakukan kesalahan tiba-tiba Nabi Isa yang dikenakan hukum bunuh dan salib. Orang lain yang buat salah melakukan jenayah, tiba-tiba orang lain yang kena hukum. Ini satu kezaliman dan bukan satu keadilan. Sepatutnya apabila Nabi Adam melakukan kesalahan, maka bagindalah yang kena hukum bukan Nabi Isa. Al-Quran menolak anggapan salah Kristian itu dengan menyebut bahawa mereka orang-orang Kristian berkata; “Dan kata-kata mereka, sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih Isa anak lelaki Maryam rasul Allah. Pada hal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya , tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka iaitu Judas Iscariot Zimon atau Yahuza Iskhariot. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih faham tentang pembunuhan Isa benar-benar dalam keraguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali mengikut sangkaan belaka, mereka tidak pula yakin bahawa yang mereka bunuh itu adalah Isa”. Al-Nisa 4 157 Berdasarkan petikan ayat al-Quran di atas, Allah mejelaskan mengenai beberapa perkara penting Menolak kepercayaan orang Kristian yang percaya Nabi Isa dibunuh dan disalib, bahkan yang dibunuh dan disalib adalah orang lain yang diserupakan oleh Allah dengan Nabi Isa iaitu Judas/Yudas Iscariot Simon. Peristiwa itu berlaku, mungkin sebagai balasan Allah kepadanya di atas perbuatan jahat beliau bersama-sama orang Yahudi untuk menangkap dan membunuh Nabi Isa. Al-Quran menjelaskan bahawa Nabi Isa adalah seorang rasul Allah bukan Tuhan Anak/Son of God. Al-Quran menjelaskan lagi bahawa orang-orang Kristian sendiri tidak yakin siapa sebenarnya yang dibunuh itu, bahkan mereka masih dalam keraguan. Dalam ayat lain lagi, Allah meminta daripada Ahli Kitab khususnya Kristian supaya jangan melampau dalam agama, jangan membuat tuduhan yang tidak benar kepada Allah. Juga Allah memperjelaskan sekali lagi keadaaan Nabi Isa yang sebenar melalui firmanNya bermaksud; “Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama kamu dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih Isa anak lelaki Maryam itu adalah rasul Allah utusanNya, yang diciptakan dengan kalimahNya “Kun –jadilah-” yang disampaikan kepada Maryam dan dengan tiupan roh daripadaNya yakni dengan perintah Allah melalui malaikat Jibril. Maka berimanlah kamu dan janganlah kamu mengatakan Tuhan itu tiga. Berhentilah dari berkata demikian itu kerana itu lebih baik bagi kamu”. Al-Nisa’ 4 171 Melalui ayat ini, Allah meminta daripada Ahli Kitab Kristian supaya jangan melampau dalam agama, termasuk jangan mengatakan Nabi Isa itu Tuhan Anak, kerana baginda sebenarnya adalah anak lelaki Maryam. Beliau mengandungkannya tanpa bapa bahkan melalui perintah Allah kepada malaikat Jibril seperti mana yang disebut sebelum ini. Ayat ini juga menjelaskan bahawa Nabi Isa al-Masih adalah rasul Allah untuk Bani Israil dan jangan mengatakan baginda itu salah satu daripada tiga Tuhan. Kalau inilah penjelasan daripada Allah mengenai Nabi Isa, maka jelaslah bahawa baginda bukan Son of God dan baginda bukan mati dibunuh dan disalib seperti yang dipercayai oleh penganut Kristian dahulu dan sekarang, tetapi sebenarnya baginda adalah anak lelaki Maryam yang dipilih dan dilantik menjadi rasul Allah kepada Bani Israil dan baginda akhirnya diangkat ke langit. Dalam surah al-Ma’idah pula, al-Quran memarahi orang Kristian dan menganggap mereka adalah kafir kerana mereka mengatakan al-Masih Isa adalah Tuhan seperti dalam akidah trinity mereka. Al-Quran menyebut dengan maksudnya; “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata “Sesungguhnya Allah itu ialah al-Masih Isa anak lelaki Maryam”. Katakanlah kepada mereka “Maka siapakah gerangannya yang dapat menghalangkan kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan al-Masih itu berserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi semuanya?”. Tentu tidak ada orang yang boleh menghalangkannya”. Al-Ma’idah 517 Begitu juga Allah mengkafirkan orang-orang yang berkata Allah itu tiga. Bahkan yang sebenarnya Allah Taala adalah esa, tidak berbilang dan tidak ada sekutu bagiNya. Allah berfirman maksudnya; “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang mengatakan “Bahawasanya Allah itu salah satu daripada Tuhan yang tiga”. Pada hal tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya melainkan Allah Yang Esa jua”. Al-Ma’idah 5 73 Ayat ini menjelaskan bahawa Allah mengkafirkan sesiapa sahaja yang mengatakan Nabi Isa anak lelaki Maryam itu adalah Tuhan yang disembah, bahkan Tuhan yang sebenar yang wajib disembah hanya Allah Yang Esa sahaja. Kata-kata mereka itu adalah karut, bohong dan boleh menjadi syirik. Allah menyebut lagi bahawa Dia berkuasa membinasakan Nabi Isa kalau Dia mahu melakukannya . Kalau Isa itu Tuhan, bagaimana baginda boleh dibinasakan oleh Tuhan Allah atau Tuhan Bapa mengikut kepercayaan Kristian. Bahkan kalau baginda itu Tuhan, maka kuasa baginda dan kuasa Allah sama-sama kuat dan sama-sama gagah. Tak mungkin baginda dapat dibinasakan oleh Allah. Bahkan mungkin baginda dapat mengalahkan Allah/Tuhan Bapa. Sedangkan dalam ayat ini Allah menyebut dengan terang dan jelas bahawa Allah berkuasa membinasakan Isa dan ibunya juga sesiapa jua kalau Dia mahu. KESIMPULAN Daripada apa yang diterangkan dengan panjang lebar di atas, jelaslah bahawa orang-orang Kristian percaya Nabi Isa atau Jesus Christ adalah Tuhan Anak/Anak Tuhan, iaitu salah satu daripada tiga Tuhan sebagaimana yang diyakini dalam kepercayaan akidah trinity mereka. Bagi mereka Tuhan yang satu itu ada tiga oknum atau tiga personaliti, iaitu; Tuhan Bapa Allah, Tuhan Ruh al-Quds Malaikat Jibrail dan ketiganya Tuhan Anak Isa al-Masih. Kepercayaan mereka sedemikian adalah salah kerana yang sebenarnya Nabi Isa adalah seorang manusia, anak lelaki Maryam yang tiada bapa. Baginda memang seorang rasul Allah kepada Bani Israil. Baginda tidak mati disalib untuk menebus dosa warisan Nabi Adam bahkan Allah mengangkat baginda ke langit. Yang mati disalib ialah Judas/Yudas Iscariot Simon yang diserupakan oleh Allah dengan baginda. Segala kepercayaan dan keyakinan orang Kristian yang salah, dijawab dengan panjang lebar oleh Allah pencipta Nabi Isa di dalam banyak ayat al-Quran. Dengan itu jelas bahawa pandangan Islam mengenai Nabi Isa adalah betul, benar dan hak, dan sekaligus kepercayaan penganut Kristian adalah salah dan tidak boleh diterima oleh akal yang waras. Kerana itu pendapat tersebut perlu ditolak dan ditinggalkan. [1]Selepas ini akan digunakan nama Jesus Christ bagi merujuk kepada Nabi Isa menurut pandangan Kristian, dan dikekalkan nama Nabi Isa menurut pandangan Islam. [2] Ahmad Syalabi 2002, Muqarah al-Adyan Al-Masihiyyah, c. 6, Qaherah Maktabah al-Nahdah al-Misriyyah, h. 152. Muhammad Abu Zuhrah 1977, Muhadharat fi al-Nasraniyyah, c. 5, Dar al-Fikr al-Arabiy, h. 118. [3] Khadijah Mohd Khambali Hambali 1993, Konsep Trinity Menurut Agama Kristian Dan Pandangan Islam Terhadapnya, Tesis Sarjana, Kuala Lumpur Akademi Islam Universiti Malaya, h. 85-113. [4] Ahmad Syalabi 2002, op. cit, h. 53. [5] Khadijah Mohd Khambali Hambali 1993, h. 85-86. [6] Surah Al Imran 3 59. [7] Khadijah Mohd Khambali Hambali 1993, h. 87. [8] Ibid [9] Ibid, h. 89. [10] Ibid, h. 94. [11] Ibid [12] Ahmad Syalabi 2002, h. 48-49. [13] Ibid, h. 67-68. Ahmad Redzuwan Mohd Yunus 2011, Metodologi Dakwah Di Malaysia,Selangor Meteor Doc. h. 37. [14] Surah Al Imran 3 49. [15] Ahmad Syalabi 2002, h. 68-69. [16] Omar Sulaiman Abdullah al-Asyqar 2007, Al-Qiyamah al-Sughra, Jordan Dar al-Nafa’is, h. 269-270. Ahmad Syalabi 2002, h. 70. [17] Ahmad Syalabi 2002, h. 75-76. [18] Muhammad Ibn Jarir al-Tabari Jami’ al-Bayan wa Tafsir al-Quran, juz. 3, h. 200-201. [19] Majalah al-Dakwah al-Islamiyyah 1400H, Isa Ibni Mayram, al-Mamlakah al-Arabiyyah al-Saudiyyah, bil. 738, Rabi’ al-Thani, h. 9. [20] Muhammad Abu Zuhrah 1977, h. 28-29. bahwaIsa adalah " kalimat-Nya dan roh daripada-Nya "). Maka disimpulkan bahwa Isa yang tertulis di Al Quran adalah figure dari Yesus Kristus diwaktu sebagai manusia dengan sebutan "nabi pembawa Injil", karena segala perkataan yang keluar dari mulutNya mengandung kabar gembira / kabar baik (yang disebut "Injil"). loading...Kisah Nabi Isa alaihissalam dan kelahirannya diceritakan dalam banyak ayat Al-Quran di antaranya Surat Maryam, Surat Ali Imran dan Surat Al-Maidah. Foto/ilustrasi Nabi Isa 'alaihissalam adalah seorang Rasul bergelar 'Ulul Azmi yang diutus Allah Ta'ala untuk Bani Israil. Dalam lisan Arab, beliau bernama Isa Al-Masih dan Isa ibnu Maryam. Sedangkan dalam Injil disebut Yesus atau Jesus Christ, Messiah dalam bahasa Inggris. Mengenai kelahirannya, masing-masing agama memiliki pendapat Al-Qur'an, kisah Nabi Isa 'alaihissalam diceritakan dalam banyak ayat. Di antaranya, Surat Maryam ayat 16-36; Surat Ali 'Imran ayat 49-55; dan Surat Al-Ma'idah ayat 110-118. Tentang kelahiran Nabi Isa sebenarnya Al-Qur'an cukup menjadi rujukan, sebab pengetahuan tentang hal ini hanya Allah Yang Maha Tahu. Mari kita simak penjelasan Gus Musa Muhammad dalam satu kajiannya berikut. Kita awali dari sekitar 550 tahun sebelum Baginda Nabi Muhammad SAW lahir. Kelahiran Nabi Isa dalam pandangan umat Kristiani adalahh bulan Desember. Perlu dicermati, Desember adalah musim dingin winter, dimana matahari sedang berada di bumi bagian selatan, dan bumi bagian utara mengalami musim dingin. Adapun sesuai geografi posisi Palestina wilayah dimana Nabi Isa dilahirkan berada di lingar garis utara, yang artinya mengalami 4 musim summer, auntum, winter, spring panas, gugur, dingin, semi.Kelahiran Nabi Isa Isa ibnu Maryam diceritakan dalam Surat Maryam di mana saat itu sedang musim buah kurma. Dan buah kurma itu tidak berbuah pada musim dingin. Sebab, kurma mulai berbuah pada musim semi dan masak ranum di awal musim mengisyaratkan kelahiran Nabi Isa sebagaimana firman-Nya berikutفَاَجَآءَهَا الۡمَخَاضُ اِلٰى جِذۡعِ النَّخۡلَةِ‌ۚ قَالَتۡ يٰلَيۡتَنِىۡ مِتُّ قَبۡلَ هٰذَا وَكُنۡتُ نَسۡيًا مَّنۡسِيًّاArtinya "Kemudian rasa sakit akan melahirkan memaksanya bersandar pada pangkal pohon kurma, dia Maryam berkata, "Wahai, betapa baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi seorang yang tidak diperhatikan dan dilupakan." QS Maryam ayat 23Ayat berikutnya "Maka dia Jibril berseru kepadanya dari tempat yang rendah, "Janganlah engkau bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu." QS Maryam ayat 24"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu." QS Maryam ayat 25"Maka makan, minum dan bersenanghatilah engkau. Jika engkau melihat seseorang, maka katakanlah, "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini." QS. Maryam ayat 26Gus Musa Muhammad menerangkan, keterangan ayat di atas menunjukkan bahwa kelahiran Nabi Isa bukan di musim dingin Desember, melainkan pada musim gugur kurma yaitu musim panas antara Al-Qur'an ini menjadi bantahan bilakah Isa ibnu Maryam dilahirkan di musim dingin dimana semua pohon tidak berdaun apalagi berbuah? Sehingga timbul pertanyaan, perayaan Natal 25 Desember itu, perayaan lahirnya siapa?Untuk diketahui, Nabi Isa selama hidupnya tidak pernah menyatakan kepada Bani Israil bahwa dirinya dan ibunya, Maryam, adalah tuhan dan tidak pernah pula memerintahkan untuk menyembah mereka berdua. Hal ini diabadikan dalam Surat Al-Maidah, Allah berfirman yang artinya "Dan ingatlah ketika Allah berfirman, "Wahai Isa putra Maryam! Engkaukah yang mengatakan kepada orang-orang, jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?" Isa menjawab, "Mahasuci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib." QS. Al-Maidah Ayat 116"Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku yaitu, "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu," dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu." QS. Al-Maidah Ayat 117Pada ayat di atas, Nabi Isa tidak pernah menyatakan diri atau ibunya sebagai tuhan yang harus disembah. Bahkan beliau menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang patut disembah selain Allah dan dia mengajak para pengikutnya untuk menyembah hanya kepada Allah yang satu. Baca Juga Wallahu A'lam rhs

terhadapayat-ayat tentang Nabi Isa a.s. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (l ibrary paling kontroversial adalah tentang penyaliban, kewafatan, kenaikan Nabi Isa a.s dan kebangkitannya menjelang akhir zaman. sebagaimana dalam firman Allah swt dalam surat An Nisa' (4) ayat 157 - 158,

Khutbah I اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ Jamaah Jumat rahimakumullah, Pada tahun 2018 ini, umat Nasrani memperingati Hari Wafat Isa Al-Masih pada hari Jumat 30 Maret. Pada tahun 2017 lalu Hari Wafat Isa Al-Masih jatuh pada tanggal 25 Maret. Tahun sebelumnya 2016, jatuh pada tanggal 14 April, dan tahun 2014 jatuh pada tanggal 3 April. Jatuhnya hari besar bagi umat Nasrani ini tidak menentu setiap tahunnnya dalam sistem kalender Masehi karena berentang antara tanggal 22 Maret dan 25 April. Umat Nasrani meyakini bahwa Isa Al-Masih wafat dalam kayu salib pada hari Jumat. Hari itu kemudian disebut Jumat Agung. Dari sinilah istilah Jumat Agung itu berasal. Jadi istilah Jumat Agung memang berasal dari tradisi Nasrani. Namun Islam mengenal Jumat Mubarokah, yang maksudnya adalah hari Jumat yang dibarakahi Allah subhanahu wata’ala tanpa dibatasi dengan tanggal, bulan atau tahun tertentu. Jamaah Jumat rahimakumullah, Menurut aqidah Islam, umat Islam wajib mempercayai bahwa Isa alaihis salam adalah salah seorang dari kedua puluh lima Nabi dan Rasul yang wajib diimani. Mereka wajib mengetahui dan meyakini kebenarannya. Jadi kalau pada saat ini kita membicarakan tentang Nabi Isa alaihim salam pada hari yang oleh orang-orang Nasrani disebut hari wafatnya tidak salah karena Islam berkepentingan meluruskan masalah ini, yakni terutama tentang penyaliban dan kamatian Nabi Isa alaihis salam dan akan turunnya ke bumi di masa depan sebelum hari Kiamat. Secara jelas dan tegas, Allah subhanahu wata’ala dalam Al-Qur’an, Surat An-Nisa, ayat 157, memberikan bantahan tentang penyaliban Nabi Isa alaihis salam sebagai berikut وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ Artinya “Mereka tidaklah membunuh Isa dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa.” Jamaah Jumat rahimakumullah, Dalam doktrin Nasrani, para pemeluknya diwajibkan meyakini bahwa Isa Al-Masih meninggal dunia dalam kayu salib. Penyalipan ini sangat penting bagi mereka karena berkaitan langsung dengan doktrin pengampunan dosa asal original sin. Yang mereka maksud dengan dosa asal adalah dosa warisan yang secara turun temurun diwariskan oleh Adam dan Hawa kepada semua manusia akibat memakan buah khuldi di surga. Dosa asal tersebut kemudian ditebus oleh Isa dengan penyaliban dirinya di kayu salib hingga meninggal dunia. Di dalam Islam, doktrin tentang dosa warisan tidak dikenal. Justru Islam mengajarkan bahwa setiap anak manusia lahir ke bumi dalam keadaan suci tanpa membawa dosa apapun dan dari siapa pun termasuk dari kedua orang tuanya sendiri dan apalagi dosa Nabi Adam dan Hawa. Hal ini sebagaimana ditegaskan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam haditsnya yang diriwayatkan dari Abi Hurairah RA كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ Artinya “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah suci.” Jamaah Jumat rahimakumullah, Bahwa Isa Al-Masih wafat merupakan dogma yang harus diyakini oleh para pemeluk Nasrani sebagaimana mereka harus meyakini bahwa setelah wafat kemudian hidup kembali pada hari ketiga, tepatnya pada hari Minggu, yang kemudian dikenal dengan Minggu Paskah atau Hari Kebangkitan Isa Al-Masih. Pertanyaannya kemudian, bagaimanakah pandangan Islam yang didasarkan pada Al-Qur’an dan Hadits tentang wafatnya Nabi Isa yang oleh orang-orang Nasrani diyakini hidup kembali? Para ahli tafsir bersepakat bahwa Nabi Isa 'alaihis salam tidak pernah disalib. Sebagaimana ditegaskan dalam Surat An-Nisa, ayat 157 tadi, orang yang meninggal dalam kayu Salib tersebut sebetulnya adalah seseorang yang oleh Allah subhanahu wata’ala diserupakan dengan Nabi Isa 'alaihis salam. Banyak pihak meyakini ia bernama Yudas Iskariot. Sekali lagi pada kasus penyaliban ini para ahli tafsir dalam Islam bersepakat satu pandangan, namun terkait dengan pertanyaan apakah Nabi Isa benar-benar telah wafat, mereka tidak bersepakat. Jamaah Jumat rahimakumullah, Para ahli tafsir dalam Islam memang terbelah dua dalam menyikapi apakah Nabi Isa 'alaihis salam telah wafat atau masih hidup. Mereka memiliki argumentasi masing-masing yang pada intinya mereka berbeda dalam menafsirkan Surat Ali Imran ayat 55, Surat Al-Maidah ayat 117 dan 144 serta Surat An-Nisa’ ayat 159. Perbedaan penafsiaran terjadi terutama dalam memaknai kata مُتَوَفِّيكَ“mutawaffika” yang terdapat dalam Al-Quran Surat Ali Imran, ayat 55 sebagai berikut إِذْ قالَ اللهُ يا عيسى‏ إِنِّي مُتَوَفِّيكَ وَ رافِعُكَ إِلَيَّ وَ مُطَهِّرُكَ مِنَ الَّذينَ كَفَرُوا Artinya “Ingatlah tatkala Allah berkata Wahai lsa,sesungguhnya Aku akan mewafatkan engkau dan mengangkat engkau kepada-Ku, dan membersihkan engkau dari orang-orang yang kafir. ” Beberapa ahli tafsir meyakini bahwa kata-kata مُتَوَفِّيكَ yang artinya “mewafatkan engkau” pada ayat di atas bermakna sesuai dengan arti leksikal atau makna dhahirnya, yakni “wafat” atau “mati”. Dengan pemahaman seperti itu mereka meyakini bahwa Nabi Isa 'alaihis salam benar-benar telah diwafatkan oleh Allah sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Para ahli tafsir yang memiliki pemahaman seperti ini antara lain adalah Buya Hamka, Syaikh Muhammad Abduh dan Sayyid Rasyid Ridha, Mahmud Syaltut, dan sebagainya. Selain itu, mereka dalam menafsirkan kata-kata وَ رَافِعُكَ yang artinya “Allah mengangkat engkau Nabi Isa” sebagaimana terdapat dalam Surat Ali Imran, ayat 55, bukan dalam arti bahwa Allah mengangkat ruh dan jasmani beliau ke langit, tetapi Allah mengangkat derajat Nabi Isa 'alaihis salam tinggi-tinggi sebagaimana Allah mengangkat derajat para nabi lainnya. Jadi yang diangkat oleh Allah menurut para ahli tafsir tersebut bukan fisik dan rohani Nabi Isa 'alaihis salam melainkan hanya derajatnya sehingga bersifat immaterial. Demikian pula terkait dengan akan turunnya Nabi Isa 'alaihis salam ke bumi, mereka menafsirkan bahwa bukan jasad dan ruh Nabi Isa 'alaihis salam yang akan turun ke bumi, melainkan ajarannya yang asli yang penuh rahmat, cinta dan damai. Ajaran itu mengambil maksud pokok dari syariat. Lihat Syaikh Muhammad Abduh, Tafsir Al-Qur’an al-Hakim [Tafsir al-Mannar], Kairo, Dar al-Mannar, 1376 H, Juz 3,Cet. III, hal. 317. Jamaah Jumat rahimakumullah, Beberapa ahli tafsir lainnya yang meyakini bahwa Nabi Isa 'alaihis salam belum wafat atau masih hidup mendasarkan pemahamannya bahwa kata مُتَوَفِّيكَ pada Surat Ali Imran ayat 55 tidak bermakna leksikal “mewafatkan engkau” tetapi bermakna kontekstual, yakni “menidurkan engkau”, sebagaimana dijelaskan Ibnu Katsir bahwa yang dimaksud dengan اَلْوَفَاةُ “wafat” terkait Nabi Isa 'alaihis salam adalah اَلنَّوْمُ yang artinya “tidur”. Lihat Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-Adhim, Bairut, Dar Ibn Hazm, 2000, hal. 368. Pemaknaan kontekstual seperti itu berimplikasi bahwa Nabi Isa 'alaihis salam belum wafat atau masih hidup baik secara fisk maupun non-fisik karena mereka meyakini Allah mengambil ruh dan jasad Nabi Isa secara bersama sama untuk diangkat ke langit dalam keadaan tidur. Implikasi berikutnya adalah mereka memahami bahwa Nabi Isa akan turun ke bumi dengan jasad dan ruhnya di masa depan berdasarkan hadits-hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Para ahli tafsir yang memilih pemaknaan seperti ini selain Ibnu Katsir, adalah Al Baidhawi, Syaikh Thanthawi, Ibnu Taimiyah, dan lain sebagainya. Jamaah Jumat rahimakumullah, Meskipun terdapat dua kubu ahli tafsir yang berbeda pendapat tentang sudah wafatnya Nabi Isa 'alaihis salam, namun sebagian besar umat Islam sepakat bahwa Nabi Isa 'alaihis salam masih hidup sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Athiyah dalam kitab tafsirnya Al-Muharrar Al-Wajiz sebagai berikut وَأَجْمَعَتِ الْأُمَّةُعَلَى مَا تَضَمَّنَهُ الْحَدِيثُ الْمُتَوَاتِرُمِنْ أَنَّ عِيسَى فِي السَّمَاءِ حَيٌّ،وَأَنَّهُ يَنْزِلُ فِي آخِرِالزَّمَانِ، فَيَقْتُلُ الْخِنْزِيرَ، وَيَكْسِرُالصَّلِيبَ، وَيَقْتُلُ الدَّجَّالَ، وَيَفِيضُ الْعَدْلُ، وَتَظْهَرُ بِهِ الْمِلَّةُ، مِلَّةُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَيَحُجُّ الْبَيْتَ، وَيَعْتَمِرُ، وَيَبْقَى فِي الْأَرْضِ أَرْبَعًا وَعِشْرِينَ سَنَةً» وَقِيلَ أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ يُمِيْتُهُ اللهُ تَعَالَى Artinya “Umat Islam sepakat untuk meyakinkan kandungan hadis yang mutawatir bahwa Nabi Isa hidup di langit. Beliau akan turun di akhir zaman, membunuh babi, mematahkan salib, membunuh Dajjal, menegakkan keadilan, agama Nabi Muhammad menjadi menang bersama beliau, Nabi Isa juga berhaji dan umrah, dan menetap di bumi selama dua puluh empat. Ada juga yang menyakan 40 tahun dan kemudian Allah mewafatkannya.” lihat Ibnu Athiyyah, al-Muharrar al-Wajiz, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2001, Juz I, hal. 444. Jamaah Jumat rahimakumullah, Menyikapi khilafiyah di bidang keyakinan sebagaimana diuraikan di atas, umat Islam tidak perlu berkecil hati ataupun mengkhawatirkan sesuatu sebab masalah ini bukanlah masalah keimanan yang bersifat fundamental, melainkan lebih merupakan perbedaan biasa karena secara umum merupakan perbedaan budaya. Masing-masing umat Islam baik yang percaya maupun tidak percaya bahwa Nabi Isa alaihis salam masih hidup tidak berisiko menanggung apa pun sebab persoalan ini bukan masalah qath’i. Mereka tetap sama-sama mukmin dan bukan kafir. جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَر Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta

Alquranmengabadikan para murid Nabi Isa AS dalam surah Ali Imran. Alquran mengabadikan para murid Nabi Isa AS dalam surah Ali Imran. REPUBLIKA.ID; REPUBLIKA TV; GERAI; IHRAM; REPJABAR; REPJOGJA; RETIZEN; BUKU REPUBLIKA; REPUBLIKA NETWORK; Saturday, 1 Muharram 1444 / 30 July 2022. Menu

JAKARTA – Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam yang wajib dipercaya. Alquran berisi tentang tuntunan, adab, sains, dan keilmuan, hingga argumentasi sejarah. Salah satu argumentasi sejarah yang diisyaratkan Alquran adalah mengenai hawariyyun atau biasa dikenal dengan sebutan murid-murid Nabi Isa AS. Dalam kitab al-Mizan fi Tafsir al-Quran karya Sayid Muhammad Husain, kata hawariyyun dalam bahasa Arab berasal dari kata huur yang berarti sangat putih. Sedangkan dalam Alquran, kata hawariyyun adalah sebutan untuk murid-murid Nabi Isa AS yang berjumlah 12 orang. Meski, kata hawariyyun sendiri tak berarti 12. Allah SWT berfirman dalam Alquran surah Ali Imran ayat 52-53 berbunyi فَلَمَّا أَحَسَّ عِيسَى مِنْهُمُ الْكُفْرَ قَالَ مَنْ أَنْصَارِي إِلَى اللَّهِ قَالَ الْحَوَارِيُّونَ نَحْنُ أَنْصَارُ اللَّهِ آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ رَبّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْت وَاتَّبَعْنَا الرَّسُول فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ “Falamma ahassa Isa minhumul-kufra qala man anshari ilallahi qalal-hawariyyuna nahnu ansharahum aamanna billahi wasyhad bi-anna muslimun. Rabbana aamanna bima anzalta wa-ttaba’na ar-rasula faktubna ma’a syahidin,”. Yang artinya “Setelah Isa menyadari akan kekafiran mereka, ia berkata Siapakah yang akan menjadi pembelaku di jalan Allah? Para murid pun berkata Kami lah pembela-pembela Allah, kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami adalah orang-orang yang tunduk. Tuhan, kami beriman kepada apa yang Engkau wahyukan dan kami mengikuti Rasul, maka masukkanlah kami bersama mereka yang memberi kesaksian,”. Kata hawariyyun yang disebutkan di dalam ayat tersebut, menurut Musadiq Marhaban dalam bukunya berjudul Yudas Pengkhianat atau Penyelamat? menjabarkan, para pakar tafsir berbeda pendapat mengenai makna kata tersebut. Sebagian mufassir ahli tafsir berpendapat bahwa makna hawariyyun adalah untuk menjelaskan pakaian murid-murid Isa AS yang serba putih. Sedangkan mufassir lainnya berpendapat bahwa kata hawariyyun di sana adalah sebutan untuk murid-murid Isa AS berdasarkan kelompok dan status sosialnya. Sebab, murid-murid Nabi Isa AS dikenal berasal dari kelompok atau kelas masyarakat yang berbeda-beda di kalangan masyarakat saat itu. Menurutnya, pandangan pertama dari kalangan mufassir tidak dilandasi fakta sejarah yang jelas. Sedangkan pandangan kedua menyebutkan bahwa mereka berasal dari kelas atau kelompok masyarakat yang berbeda seperti nelayan, pengusaha, rohaniawan, dan lainnya. Lebih lanjut dia menjabarkan, sebab dan fungsi penyampaian kisah hawariyyun dalam Alquran, tanpak bahwa penjelasan kisah hawariyyun ini sebenarnya bukan sekadar pembuktian tentang keberadaan mereka sebagai kelompok yang pernah membantu Nabi Isa AS dalam menjalankan misi kerasulannya. Namun, Alquran juga menjelaskan mengenai keadaan mereka di saat mengalami masa-masa sulit yang pernah terjadi bersama Nabi Isa AS. Tujuan utama pemberitaan Alquran adalah untuk menceritakan kembali tentang pilihan yang telah diambil hawariyyun ketika dihadapkan pada suatu kondisi yang sulit. Saat itu, hawariyyun telah diminta untuk menunjukkan komitmen iman dan kesetiaan di dalam merespons permintaan yang disampaikan Isa AS. Jawaban hawariyyun sebagaimana yang termaktub dalam Alquran di surah Ali Imran pada ayat yang telah disebutkan tadi. Hal itu membuktikan bahwa redaksi Alquran membantah tuduhan dalam kitab-kitab Injil yang menyatakan bahwa murid-murid Yesus Isa AS telah kabur di saat Yesus membutuhkan bantuan mereka. Dalam buku ini juga dijabarkan bahwa kata hawariyyun dalam Alquran pun sebenarnya tidak terkait dengan hal-hal yang bersifat materialistik pakaian atau latar sosial mereka. Akan tetapi untuk menjelaskan kembali tentang kepribadian mereka yang suci dan bersih atas segala tuduhan umat Yahudi kala itu. Landasan mengenai hal ini adalah hadirnya ayat lain dalam Alquran yang mengisyaratkan makna dari kata tersebut. Kata hawariyyun yang berasal dari kata huur ini disebut dalam Alquran tentang keindangan dari pasangan hidup manusia di surga. Allah SWT berfirman dalam Alquran surah ad-Dukhan ayat 54 berbunyi كَذَلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ “Kadzalika wa zawajnahum bi hurin 'ain,". Yang artinya Demikianlah, dan Kami berikan kepada mereka bidadari,”. Lalu dalam Alquran surah ar-Rahman ayat 72 berbunyi حُورٌ مَقْصُورَاتٌ فِي الْخِيَامِ “Huurun maqshuratun fil-khiyam,”. Yang artinya “Bidadari-bidadari yang jelita, putih bersih dipingit dari rumah,”. Kata huur pada ayat tersebut tidak pernah ditujukan untuk menerangkan tentang uraian-uraian fisik dari pasangan hidup manusia di surga. Namun menjelaskan tentang sifat dan kondisi pasangan-pasangan hidup manusia di surga itu sangat berbeda dari cara pandang serta pemahaman manusia tentang keindahan yang disediakan Allah di dalamnya. Dengan demikian, kata hawariyyun dalam Alquran juga merupakan sebutan dari Allah untuk menunjukkan sifat dan keadaan murid-murid Nabi Isa AS yang suci. Mereka sesungguhnya bebas dari tuduhan yang dilontarkan para penganut agama tertentu. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini Olehkarena itu, kemungkinan ini adalah kisah beberapa nabi mereka." Apa hakikat penyaliban itu? Dalam Alquran, kita membaca: Hijrahnya Nabi Isa As Setelah Selamat Dari Penyaliban Hingga Kewafatannya . September 26, 2020 September 29, 2020. Leave a Reply Cancel reply. Your email address will not be published. Ada banyak perbedaan pendapat mengenai kematian Isa Al-Masih. Pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa adalah seolah menyatakan Isa tidak mati tersalib. Namun apakah benar demikian? Penting kita mengerti hal ini. Karena Isa adalah nabi Istimewa. Ia yang terangkat ke surga. Dan nanti akan turun menjadi hakim adil. Peristiwa kematian dan kebangkitan-Nya berhubungan dengan semua hal ini. Mari kita simak dalil-dalil penjelasannya. Benarkah Muslim Tidak Percaya Penyaliban dan Kematian Nabi Isa? Sebenarnya ada berbagai perbedaan pendapat dari para ulama mengenai hal ini. Karena ada beberapa pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa. Sebagian memang menyatakan Isa tidak mengalami kematian. Ia juga tidak tersalib. Dalilnya dari “… padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi yang mereka bunuh ialah orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. … Tetapi yang sebenarnya, Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya ….” Qs 4157-158. Namun, sebagian ulama meyakini kematian Isa. Karena memang ada jelas tertulis dalam Al-Quran. Ada beberapa dalil lain yang menyatakan berbeda. Contohnya kematian nabi Isa menurut Al-Quran “Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” Qs 1933. Ayat ini memang tidak bicara langsung tentang penyaliban, namun jelas menyatakan Isa mengalami kematian. Dan setelah itu mengalami kebangkitan. Hal ini diteguhkan dengan ayat lainnya. “… Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku …” Qs 355. Juga terdapat dalam Surah 5117. Ayat Al-Quran ini menyatakan hal yang sama. Yaitu bahwa Isa mengalami kematian akhir ajal. Lalu Ia terangkat ke surga. Jika demikian, beberapa ahli tafsir menyatakan pasti ada kebangkitan Isa. Karena Surah 355 menyatakan Isa terangkat dalam konteks keistimewaan-Nya. Jika Ia terangkat setelah meninggal, maka hal ini sama saja dengan orang lain yang meninggal. Jadi dapat disimpulkan Allah pasti membangkitkan Isa sebelum mengangkat-Nya ke surga. Hal ini sesuai dengan Surah 1933. Karena ada perbedaan pendapat, maka kita perlu melakukan pendalaman. Agar mendapat pengertian yang jelas. Salah satu panduan tafsir adalah melihat apa penjelasan Al-Quran lainnya. Biarkan ayat yang satu menjelaskan ayat lainnya. Sehingga jelas apa ada dalil lain yang mendukung atau menyangkali peristiwa ini. Keistimewaan Isa Dalam Al-Quran Kehidupan di dunia tidak ada yang kekal. Setiap makhluk hidup pada saatnya akan mati, tanpa terkecuali. Termasuk manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan semua yang bernyawa. Hanya Allah yang memiliki kehidupan. Ia adalah Sang Pencipta. Tetapi, bagaimana dengan Isa, mengapa Ia sangat berbeda? Sehubungan dengan tela’ah pandangan Al-Quran tentang penyaliban Nabi Isa, ada bukti menarik. Bahwa Al-Quran menyatakan keistimewaan-Nya. Ada berbagai manifestasi kehidupan Allah dalam Isa Al-Masih. Contohnya Isa lahir dari perawan. Isa seperti Allah mampu membangkitkan orang mati Qs 349. Isa satu-satunya yang terangkat ke surga, berada di sisi Allah. Melihat semua hal ini meneguhkan dalil Isa mengalami kematian dan Allah membangkitkan-Nya. Bukankah memang manifestasi kehidupan Allah sangat kuat nyata dalam Isa? Kesimpulannya tidak salah umat Muslim menyatakan bahwa Isa mengalami kematian, kebangkitan, kemudian terangkat pada Allah. Karena memang Al-Quran menyatakan juga demikian. Bukti Penyaliban Isa Al-Masih Sehubungan dengan kematian Isa, caranya pastilah melalui penyaliban. Ada banyak bukti yang menyatakan demikian. Mari kita lihat beberapa di antaranya. Fakta sejarah. Isa Hidup pada zaman Romawi. Saat itu umum untuk mengeksekusi orang hukuman dengan penyaliban. Banyaknya saksi mata. Injil mencatat ada banyak sekali saksi mata penyaliban Isa. sehingga mengkonfirmasi peristiwa ini pasti terjadi. Ada Maryam, ibu Isa. Ada banyak murid menyaksikan-Nya. Selain itu kepala pengawal Romawi turut menjadi saksi. Bahkan murid Isa yang menutup jenazah dengan kain kapan Injil, Matius 27 54-59. Semua hal ini membuktikan Isa yang tersalib dan mengalami kematian. Karena jika tidak demikian pastilah akan ada yang menyadarinya. Catatan sejarawan umum. Ada banyak sejarawan sekuler mencatat kematian Isa di salib. Salah satunya Bart Ehrman, sejarawan non Kristen. Ia menyatakan dalam buku “The Historical Jesus Lecture Transcript and Course Guidebook”. Ia menulis “Salah satu fakta sejarah yang paling pasti adalah bahwa Yesus disalib atas perintah pejabat Romawi di Yudea, Pontius Pilatus.” Jadi jelas peristiwa kematian dan penyaliban Isa adalah benar. Terbukti melalui catatan sejarah. Maupun juga terdapat dalam Kitab Injil. Jika demikian, apakah Tujuan Allah sehingga semua ini terjadi? Tujuan Kematian Dan Kebangkitan Isa Injil menjelaskan peristiwa penyaliban menyatakan bahwa hukum dosa adalah maut. Karena itu manusia berdosa tidak mungkin masuk surga. Isa sebagai perwujudan Ruh Allah dan Kalimatullah menyatakan kasih Allah. Ia tersalib untuk memberikan pengampunan Allah bagi dosa manusia. “Kristus [Isa Al-Masih] tidak berdosa, tetapi Allah membuat Dia menanggung dosa kita, supaya kita berbaik kembali dengan Allah karena bersatu dengan Kristus” Injil, 2 Korintus 521 BIS. Selanjutnya kebangkitan Isa menyatakan kuasa Allah mengalahkan dosa dan maut. Isa menyatakan kemenangan kasih Allah untuk menyelamatkan manusia. Jika Anda mengimani dan menjadi pengikut Isa, maka akan ada keselamatan. Ada pengampunan bagi semua dosa Anda. Juga jaminan pasti masuk surga karena kasih Allah. “Hanya melalui Yesus [Isa Al-Masih] saja orang diselamatkan. Sebab di seluruh dunia di antara manusia tidak ada seorang lain pun yang mendapat kekuasaan dari Allah untuk menyelamatkan kita” Injil, Kisah Para Rasul 412 BIS. Maukah Anda mengalami pengampunan atas setiap dosa? Mari mengimani Isa sekarang! Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel ini, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS/WA ke 0812-8100-0718 PernyataanAlquran mengenai penyaliban: 157 dan karena ucapan mereka : "Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham JAKARTA-Kebenaran Yesus Kristus disalib oleh tentara Romawi menyisakan perdebatan. Sebelumnya, John Dominic Crossan, mantan pastor Katolik Irlandia pernah menuliskan sebuah buku yang isinya mengkritik dan mempertanyakan kebenaran penyaliban seorang teolog bernama Teolog Gunnar Samuelsson menulis tesis yang isinya kebenaran penyaliban yesus terkendala masalah deskripsi yang hilang dari sejumlah literasi kuno injil.Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Adian Husaini menuturkan Islam secara tegas mengatakan Nabi Isa AS dalam kepercayaan islam atau dalam kepercayaan Nasrani disebut Yesus Kristus tidak meninggal karena disalib atau dibunuh tentara Romawi melainkan ada seseorang yang diserupakan menjadi Nabi Isa As. "Terdapat banyak ayat dalam Quran yang menerangkan hal ini. Sebelum Islam lahir, teologi Nasrani memang sudah mencapai bentuknya dimana agama tersebut menyakini dua konsep dasar yaitu penyaliban yesus crucifixion dan kebangkitan resurrection," ujarnya kepada Republika Online, Selasa 29/6. Ia menjelaskan, konsep dasar itu terbentuk dalam suatu Konsili Nicea. Konsili merupakan dewan uskup dari berbagai wilayah di masa Kekaisaran Romawi yang mengadakan sidang di Nicea atau Iznik, suatu daerah di Turki yang termasuk dalam kekaisaran Romawi. Kala itu, lanjut Adian menjelaskan, Konsili Nicea dibentuk menyelesaikan perbedaan pendapat dalam Gereja Aleksandria mengenai hakikat Yesus dalam hubungannya dengan Sang Bapa, khususnya, mengenai apakah Yesus memiliki substansi yang sama dengan Tuhan Bapa ataukah sekedar memiliki substansi yang serupa belaka dengan Tuhan Bapa. Adian bercerita, St. Aleksander dari Aleksandria dan Athanasius berpegang pada pendapat yang pertama sedangkan seorang presbiter populer bernama Arius, yang dari namanya muncul istilah Arianisme, berpegang pada pendapat yang kedua. Konsili memutuskan bahwa pendukung Arius telah keliru dan kemudian ajarannya diasingkan oleh Gereja. Ia menambahkan, hasil lain dari konsili ini adalah kesepakatan mengenai waktu perayaan Kebangkitan Kristus Paskha dalam Bahasa Yunani; Paskah dalam Bahasa Indonesia, hari raya terpenting dalam kalender gerejawi. "Dari konsili Nicea, syahadat Nasrani dimana Yesus disalib dan menjadi Tuhan anak diberlakukan," Adian, Al-Quran mengkritik sangat keras kepercayaan itu. Kritikan itu termaktub dalam satu ayat yang menerangkan bahwa pengakuan Nabi Isa sebagai anak Tuhan adalah kemungkaran besar. Sebabnya, Islam sedari awal kelahirannya memposisikan Nabi Isa As sama seperti Nabi-nabi sebelumnya, Nabi yang sengaja diutus kepada setiap bangsa untuk mengajarkan cara menyembah Allah. "Dalam surah Al-Maidah, dikatakan, sungguh telah kafirlah mengatakan Allah satu dari yang tiga. Kehadiran Quran merupakan usaha mengoreksi Injil secara mendasar," ungkapnya. NabiIsa as merupakan salah satu dari 25 nabi pilihan Allah swt. Kisah beliau banyak diceritakan dalam Al-Quran, mulai dari kelahirannya hingga kedatangannya pada zaman. Umat Islam mengenal Nabi Isa sebagai salah satu nabi ulul azmi yang memiliki ketabahan dan keteguhan hati yang kuat. Dalam Al-Qur'an juga disebutkan tujuh mukjizat nabi Isa untuk membantu kelancaran dakwah beliau.
Isa Al-Masih adalah Pribadi yang sangat istimewa. Ada banyak sekali ayat Al-Quran tentang nabi Isa. Ia menjadi salah satu Pribadi yang paling banyak tersebut dalam Al-Quran. Berikut ini data ayat Al-Quran tentang Isa 25 kali tertulis nama Isa. 35 kali memakai kata ganti orang pertama. 48 kali memakai kata ganti orang ke tiga. Dan 79 kali penyebutan gelar-Nya Kalimatullah, Al-Masih, ibn Maryam, dll. Dari sekian banyak ayat Al-Quran tentang Isa, tahukah Anda mana yang terpenting? Saat Anda mempelajarinya, maka Anda akan lebih mengerti siapakah Isa Al-Masih sebenarnya. 7 Ayat Al-Quran Tentang Isa Al-Masih Berikut ini adalah ayat-ayat tentang Isa Al-Masih dalam Al-Quran yang sangat penting. Dari daftar ini jelas menyatakan keistimewaan Isa Al-Masih. Mari kita lihat satu per satu. Nomor 7 Isa Satu-Satunya Nabi Yang Dilahirkan berkata “…betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-laki pun…” Qs 347.Mengapa hanya Isa yang Al-Quran nyatakan lahir dari perawan? Sedangkan Ibrahim, Daud, Salomo, bahkan Muhammad pun tidak lahir dari perawan. Nomor 6 Isa Satu-Satunya Nabi Yang menyatakan “Isa…seorang anak laki-laki yang suci” Qs 1919. Hadits menyatakan Isa yang tidak tersentuh setan pada saat datang ke dunia. “Tidak ada seorang pun dari anak keturunan Adam yang dilahirkan kecuali dia disentuh oleh setan … kecuali Maryam dan anaknya Isa Al-Masih“ Shahih Bukhari 3177.Injil juga menginformasikan hal yang sama. “Al-Masih tidak mengenal dosa…” Injil, 2 Korintus 521,. Semua hal ini meneguhkan kualitas Isa sebagai “manusia yang sempurna” Qs 1917. Nomor 5 Isa Mengerjakan Banyak Mujizat Bahkan Membangkitkan Orang Al-Masih bisa membuat banyak mukjizat. Al-Quran menyatakan“…Isa menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit…dan… mengeluarkan orang mati dari kubur menjadi hidup…” Qs 5110.Injil mencatat hal yang serupa. “Isa sudah pergi ke mana-mana untuk berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis…” Injil, Kisah Para Rasul 1038, parafrasa.Menariknya Ia juga mampu membangkitkan orang mati. Bukankah hanya Allah yang mampu memberikan kehidupan Qs 2273? Namun, mengapa Isa menjadi satu-satunya nabi yang tercatat bisa memberikan kehidupan? Nomor 4 Isa Memberikan Pengetahuan Tentang Hari jelas menyatakan hanya Allah yang mengetahui hari kiamat. “Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat…” Qs 3134. Namun, Isa jelas mengetahuinya juga. “Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. … Inilah jalan yang lurus” Qs 4361.Hadits bahkan menyatakan Isa sebagai Hakim adil. “Isa akan turun ke bumi sebagai Hakim Adil di akhir jaman” Sahih Muslim 220. Nomor 3 Isa, Kalimat Allah, Terkemuka Di Dunia Dan Di Isa yang mendapat julukan Kalimatullah Firman Allah dalam Al-Quran. Gelar ini menyatakan Isa adalah pernyataan kebenaran Allah bagi manusia. “…Malaikat berkata Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kalimat yang datang daripada-Nya Isa Al-Masih…seorang terkemuka di dunia dan di akhirat …” Qs 345.Selain itu Isa juga terkemuka di dunia dan akhirat. Istilah “terkemuka” berarti pertama, terdepan, termasyhur. Ayat suci Injil mengingatkan kita bahwa, “… [Isa] yang lebih utama dari segala sesuatu” Injil, Kolose 118. Nomor 2 Isa Meninggal dan Bangkit Hidup Kembali.“… pada hari aku [Isa Al-Masih] dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali” Qs 1933. Isa melewati semua fase hidup kelahiran, kematian, kebangkitan. Hal ini mengkonfirmasi bahwa Isa mengalami kebangkitan dari orang dengan hal ini, akidah Islam dan Kristen sepaham bahwa Isa sekarang berada di surga. “Hai Isa, sesungguhnya Aku Allah akan…mengangkat kamu kepada-Ku, … hingga hari kiamat” Qs 355. Nomor 1 Isa Menjadi “Tanda” dan “Rahmat” bagi berkata “…Kami menjadikannya Isa suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami” Qs 1921. Jadi, Allah menjadikan Isa sebagai “tanda-Nya” untuk menuntun manusia memperoleh Rahmat ini adalah “jalan Allah” untuk keselamatan manusia. “…Aku memberikan hidup kekal [surga] kepada mereka [pengikut Isa] dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku” Injil, Yohanes 1028. Ayat Al-Quran Tentang Isa Penting Untuk Kehidupan Kita! Tujuh ayat di atas menolong kita tahu lebih banyak mengenai Isa Al-Masih. Berikut ini 60 ayat di dalam Al-Quran tentang Isa Al-Masih. Penjelasan lengkap terdapat dalam Injil Suci Allah. Sayangnya, banyak orang beragama belum tahu siapakah Isa sebenarnya. Sebagian melalaikan-Nya, bahkan mengejek Dia. Mereka belum menganggap Dia “terkemuka di dunia dan akhirat.” Jelas terlihat bahwa Isa begitu Istimewa. Ia satu-satunya yang lahir dari perawan. Hanya Isa yang disebut suci dan “Manusia yang Sempurna”. Ia mendapat gelar Kalimatullah. Ia sama dengan Allah yang sanggup memberi kehidupan dan mengetahui kiamat. Semua ini menyatakan bahwa Isa adalah Allah. Dengan mengimani Isa, manusia akan mendapatkan rahmat Allah. Ia adalah jalan lurus menuju surga. Mungkin Anda bertahun-tahun menolak Isa Al-Masih. Saat disalib, Isa mendoakan para penolak-Nya, “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” Injil, Lukas 2334. Namun, Ia mendoakan Anda. Kiranya hari ini Anda menerima pengampunan-Nya! Lihat artikel ini dalam bentuk video Artikel Terkait Berikut ini link-link yang berhubungan dengan artikel di atas. Jika Anda berminat, silahkan klik pada link-link berikut Kisah Nabi Isa Singkat Menurut Kitab Allah Ketuhanan Isa Al-Masih Berdasarkan Alkitab Dan Al-Quran Benarkah Isa Al-Masih Adalah Tuhan? Mengapa Orang Islam Wajib Mengasihi Isa Al-Masih? Video Kisah Nabi Isa Membangkitkan Orang Mati Fokus Pertanyaan Untuk Dijawab Pembaca Staf IDI berharap Pembaca hanya memberi komentar yang menanggapi salah satu pertanyaan berikut Mengapa ternyata, dari beberapa segi, Isa Al-Masih mempunyai kedudukan lebih tinggi dari semua nabi lain yang disebut di Al-Quran dan Kitab Allah? Diantara tujuh ayat Al-Quran tentang Isa, manakah yang paling menolong Anda lebih mengerti mengenai pribadi Isa Al-Masih? Menurut saudara, adakah nabi lain yang lahir dari perawan suci, saat ini berada di surga dan disebut, “. . . yang terkemuka di dunia dan akhirat”? Komentar yang tidak berhubungan dengan tiga pertanyaan di atas, walaupun dari Kristen maupun Islam, maaf bila terpaksa kami hapus. Untuk menolong para pembaca, kami memberi tanda ***** pada komentar-komentar yang kami rasa terbaik dan paling menolong mengerti artikel di atas. Bila bersedia, silakan juga mendaftar untuk buletin mingguan, “Isa, Islam dan Al-Fatihah.” Apabila Anda memiliki tanggapan atau pertanyaan atas artikel “7 Ayat Al-Quran Terpenting Tentang Isa”, silakan menghubungi kami dengan cara klik link ini. atau SMS ke 0812-8100-0718
.
  • adhgsw37uz.pages.dev/58
  • adhgsw37uz.pages.dev/250
  • adhgsw37uz.pages.dev/263
  • adhgsw37uz.pages.dev/158
  • adhgsw37uz.pages.dev/424
  • adhgsw37uz.pages.dev/165
  • adhgsw37uz.pages.dev/179
  • adhgsw37uz.pages.dev/115
  • pandangan alquran tentang penyaliban nabi isa as adalah