Jauhar1ciri-ciri kebahasaan gurindam, yakni sebagai berikut: 1. Gurindam terdiri atas dua baris/larik dalam satu bait. 2. Rima akhirnya berpola a-a. 3. Sempurna dengan dua baris saja. 4. Baris pertama merupakan sebab (syarat/perbuatan) dan baris kedua merupakan akibat. 5. Gurindam selalu mengandung nasihat. hahahhaha asu aspek weh jjjk Iklan
Bagaimanakah Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang Tepat? Bagaimanakah pedoman menulis gurindam dan contohnya yang tepat? Jawaban yang tepat sebagai Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang Tepat?Pedoman Menulis Gurindam dan Contohnya yang TepatPedoman menulis gurindam dijelaskan sebagai Penulis gurindam harus memahami pengertian dan ciri-ciri GurindamGurindam adalah salah satu jenis puisi yang memadukan antara sajak dan gurindam yang terolong puisi lama ini adalah dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”.Gurindam sarat dengan agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan norma dalam Gurindama. Terdiri atas dua baris dalam sebait. b. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata. c. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya. d. Merupakan satu kesatuan yang utuh. e. Baris pertama berisi soal, syarat, masalah, atau perjanjian. f. baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua g. isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata- kata mutiara. Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat Penulis Gurindam harus mengetahui struktur gurindamUntuk struktur penyajian gurindam adalah dua larik merupakan isi yang 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. larik 2 merupakan akibat dari syarat pada larik dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat. Larik 1 apabila …dan pada larik 2 kondisi/keaadaan jika syarat Penulis gurindam harus memahami kebahasaan Gurindam4. Penulis gurindam harus mengetahui Jenis dan contoh gurindamJenis gurindama. Gurindam berangkaiMerupakan salah satu bentuk gurindam yang bercirikan dengan tutur yang sama pada baris pertama di setiap berangkai juga merupakan suatu bentuk gurindam yang mempunyai kata yang relatif sama pada setiap baris pertama Gurindam Berangkai Lakukan saja apa yang menurutmu benar Lakukan saja apa yang menurutmu kata yang sama dalam gurindam di atas berada pada kata pertama setiap larik. Kata yang sama adalah kata “lakukan.”Hidup hanya bergantung pada hati Karena hidup hanya sesaat dan kemudian gurindam di atas, kata yang sama sedikit berbeda letaknya. Pada larik pertama berada di awal larik, sama dengan larik kedua pada kata kedua. Kata yang sama adalah kata “hidup”Bukalah pintu cinta di hatimu Jangan pintu cinta di yang sama terletak pada bagian tengah larik satu dan dua. Penulisan kata yang sama itu adalah kata “pintu cinta”b. Gurindam BerkaitMerupakan salah satu bentuk gurindam yang ditandai dengan adanya hubungan satu sama lain antara bait pertama dengan bait-bait juga diartikan bahwa gurindam berkait merupakan suatu bentuk gurindam yang bait pertama berkaitan dengan bait selanjutnya dan pada bait Gurindam BerkaitContoh 1Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan siapa mengenal yang empat, Maka ia itulah orang yang ma’ yang berkait dalam gurindam di atas adalah kata “barang siapa.” Kata-kata tersebut berada pada larik pertama setiap bait, sekaligus terletak pada kata 2Siapa yang enggan sesat dunia akhirat Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum segera bertaubat sebelum akhir zaman Maka akan mendapatkan yang namanya pada dua bait gurindam di atas, letak keterkaitannya berbeda dengan gurindam contoh contoh 2 ini, keterkaitannya terletak pada larik 2 bait 1, dengan larik 1 pada bait 2. Kata yang berkait adalah kata ” bertaubat.”Masih pada contoh 2, kata yang berkait masih ada lagi, yaitu kata “maka.” Letak keterkaitannya adalah pada larik 2 bait 1 dengan larik 2 bait 2. menarik bukan?c. Gurindam dua belasRaja Ali Haji seorang penyair gurindam terkenal. Pengarang gurindam yang terkenal dan orang pertama yang menjelaskan definisi gurindam secara lengkap adalah Raja Ali adalah saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau 1844-1857.Gurindam 12 pasal karya Raja Ali Haji yang terkenal berjudul “Gurindam Dua Belas”.Gurindam Dua Belas adalah hasil refleksi yang mendalam dari religiusitas Raja Ali refleksi itu diperolehnya dari seluruh pergumulan hidupnya berhadapan dengan kehidupan sosial ekonomi, adat istiadat, peradaban dan pola pikir masyarakatnya yang diikat kuat oleh penghayatan ini berisi tentang persoalan akidah dan tasawuf, rukun Islam, syariat Islam, budi pekerti atau akhlak dan konsep Dua Belas berisi 12 pasal yang merupakan nasihat Ali Haji untuk masyarakat Pulau Penyengat di Kepulauan Riau yang dibuat ketika berusia 38 Melayu bergelar pahlawan nasional ini menyelesaikan karya gurindamnya pada 23 Rajab 1264 Hijriah atau tahun Ali Haji adalah sastrawan yang memperkenalkan budaya tulis untuk karya sastra yang telah dalam pengantar Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji mencantumkan tanggal penulisan karya, menuliskan arti gurindam, perbedaan gurindam dengan syair dan manfaat Penggalan Gurindam 12Barang siapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilangkan siapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang yang ma’ siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia isinya, gurindam dikenal dengan beberapa jenis. Jenis gurindam berdasarkan isinya antara lain gurindam nasihat, agama, gurindam nasihatRajin belajarlah di usia muda Jangan pernah kamu menunda-nundaContoh gurindam agamaBarang siapa mengenal Allah, Suruh dan tegahnya tiada ia menyalahContoh gurindam percintaanApabila sudah berumah tangga Jangan di lepas janji dan amanah5. Mengetahui Langkah membuat Gurindama. Tentukan ide yang akan disampaikan Tentukan juga isi gurindam yang akan ditulis. Apakah gurindam nasihat, agama, atau percintaan? b. Menata ide c. Memilih kosakata d. Membuat larik e. Menata kembali kalimat/ larik f. Menata gurindam secara logis. g. Tentukan juga jenis gurindam yang akan ditulis. Apakah gurindam berangkai, berkait, ataukah gurindam 12 sebagaimana Raja Ali Haji?Baca Sebutkanlah 4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membacakan Puisi!Demikianlah pembahasan mengenai bagaimanakah pedoman menulis gurindam dan contohnya yang tepat? Semoga bermanfaat.

terjawab1.tuliskan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis gurindam Iklan Jawaban 3.3 /5 2 annisa1836 menggunakan bahasa yang baku,banyak menggunakan majas Sedang mencari solusi jawaban B. Indonesia beserta langkah-langkahnya? Pilih kelas untuk menemukan buku sekolah Kelas 5 Kelas 6 Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12 Iklan

Gurindam – Pengertian, Ciri, Jenis, Nilai, Cara dan Contoh – – Untuk pembahasan kali ini kami akan memberikan ulasan mengenai Gurindam yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri, jenis, nilai, cara dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan mengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Pengertian Gurindam Gurindam merupakan suatu kata yang berasal dari bahasa sansakerta yang merupakan suatu puisi melayu tradisional dan berasal dari tamil yakni negara bharat . Gurindam dapat dianggap sebagai puisi terikat, rima yang burujung sama yakni a-a. Gurindam merupakan jenis puisi lama yang hanya terdiri dari dua baris di dalam satu baitnya . Pada baris yang pertama akan menyetakan tentang perbuatan dan yang ada dibaris ke dua merupakan suatu akibat yang ditimbulkan dari perbuatan tersebut. Maka baris yang ada di dalam gurindam memiliki hubungan sebab dan juga akibat. Pada umumnya gurindam dapat dipakai untuk dapat mengungkapkan suatu kebenaran atau dapat menyampaikan suatu nasihat. Karena adanya suatu pesan yang terkandung di dalamnnya maka di dalam masyarakat melayu gurindam dapat dianggap menjadi sejenis kata mutiara. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi Penjelasan Syair Beserta Ciri, Jenis Dan Contohnya Berikut ini terdapat beberapa pengertian gurindam menurut para ahli, antara lain 1. Menurut Ismail Hamid 1989 istilah gurindam berasal daripada bahasa Sanskrit. Walaupun berasal daripada bahasa asing, tetapi dalam perkembangan puisi melayu, gurindam yang berkembang dalam tradisi lisam melayu mempunyai bentuknya tersendiri dan berlainan dengan gurindam dalam bahasa Sanskrit. ii. Menurut Raja Ali Haji Adapun gurindam itu, ialah perkataan bersajak akhir pasanganya, tetapi sempurna perkataanya dengan satu pasangannya sahaja, jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab” Sutan Takdir Alisjahbana, 1954. 3. Menurut Sutan Takdir Alisjahbana 1954 Menjelaskan nahawa pembentukan gurindam yang biasanya terjad daripada sebuah kalimat majmuk, yang dibahagikan menjadi dua baris yang bersajak. Tiap-tiap baris itu ialah sebuah kalimat, dan perhubungan antara dua buah kalimat itu biasanya ialah perhubungan anak kalaimat dengan induk kalimat. Jumlah suku suku kata tiap-tiap baris itu tidak ditentukan. Demikian juga rimanya tiada tetap. iv. Menurut Za’ba 1962 Gurindam merupakan puisi yang tidak mengandungi sukatan yang tetap. Puisi ini mengandungi fikiran yang bernas dan diubah dlam bahasa yang begitu indah untuk dinyayikan bagi tujuan hiburan. 5. Menurut Harun Mat Piah 1989 Menjelaskan lagi definisi gurindam berdasarkan bentuknya iaitu sejenis puisi Melayu Lama yang tidak tetu bentuknya sama ada terikat ataupun tidak. Bentuk yang terikat terdiri daripada dua baris serangkap, danm mengandungi tiga hingga enam patah perkataan dalam sebaris dengan rimanya a,a. Biasanya beberapa rangkap gurindam diperlukan untuk melengkapkan satu keseluruhan thought. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi “Rima Dalam Puisi” Pengertian & Jenis – Contoh Ciri-Ciri Gurindam Adapun ciri-ciri gurindam yang diantaranya yaitu Gurindam memiliki dua buah baris pada setiap baitnya. Setiap baris terdapat ten-14 kata. Terdapat hubungan sebab-akibat pada tiap barisnya. Pada setiap baris memilki rima maupun saja A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya. Isi kesimpulan atau maksud dari gurindam terdapat pada baris kedua. Isi keimpulan atau maksud berbentuk nasehat, filosofi, atau sebagainya. Jenis-Jenis Gurindam Adapun jenis-jenis gurindam yang diantaranya yaitu 1. Gurindam Berkait Gurindam berkait merupakan gurindam yang pada bait pertamanya memiliki hubungan dengan bait selanjutnya dan juga pada bait-bait seterusnya. Contoh Gurindam Berkait Hidup itu saling menghargai Bukan mengharap puji-puji Jika ingin punya teman banyak di kemudian hari Haruslah kita selalu menepati janji Jika tidak suka memberi Maka jangan suka memaki-maki Hidup itu harus saling mengerti Jika tidak ingin menyesal di kemudian hari Hidup memang penuh kejutan Tetapi kegagalan tetaplah menyakitkan Meskipun usaha telah maksimal Bukan berarti kamu sedang sial 2. Gurindam Berangkai Gurindam berangkai gurindam yang memiliki kata yang sama pada setiap baris pertama baitnya. Contoh Gurindam Berangkai Berburuk hati kepada teman Berburuk hati kepada lawan Jika kamu ingin hidup tenang Maka harus menghargai orang Bukalah pintu cinta dihatimu Bukanlah pintu cinta dimatamu Jika cinta itu untuknya Hendaknya kamu membuka mata Ketika bunga enggan merekah Ketika bunga enggan memerah Kabar hati engkau sedang gundah Pasti dia yang engkau pilah Nilai yang Terkandung dalam Gurindam Berikut ini terdapat beberapa nilai yang terkandung dalam gurindam, antara lain Nilai moral kehidupan manusia dengan diri sendiri yang meliputi kearifan, kesederhanaan, kejujuran, keberanian hidup, dan kewaspadaan hidup; Nilai moral kehidupan manusia dengan orang lain yang meliputi kesetiaan pada sesame manusia, kebersamaan hidup, dan penghormatan kepada orang lain; Nilai moral kehidupan manusia dengan tuhan yang meliputi kepercayaan kepada tuhan dan istiqomah. Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi Pengertian Cerita Fantasi Serta Jenis Dan Contohnya Lengkap Cara Memahami Isi Gurindam Agar lebih memahami isi gurindam, Anda dapat melisankannya, seperti halnya berbalas pantun. Dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat, Anda dapat melisankan gurindam itu dengan baik. Untuk melisankan sebuah gurindam dengan baik, ada baiknya kita memperhatikan aspek lafal, intonasi, dan ekspresi. Lafal merupakan cara seseorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa dalam mengucapkan bunyi bahasa. Menguasai aspek lafal ini, kita dituntut jelas dan lugas setiap mengucapkan bunyi-bunyi bahasa. Berikutnya, kita pun harus memerhatikan aspek intonasi. Intonasi adalah lagu bicara seseorang dalam melafalkan bunyi bahasa. Memahami aspek intonasi ini bermanfaat untuk penguasaan meninggikan dan merendahkan setiap mengucapkan bunyi bahasa. Sementara itu, aspek ekspresi itu untuk meningkatkan rasa pemahaman kita dalam menyampaikan sebuah gagasan. Penyatuan jiwa antara gagasan sebuah teks dan perasaan yang melisankannya, menjadikan terjadinya kesatupaduan makna yang utuh. Dengan demikian, memahami ketiga aspek tersebut bisa menjadi prasyarat untuk melisankan sebuah gurindam. Ketika Anda melisankan sebuah gurindam dengan memperhatikan ketiga aspek tersebut, Anda atau orang yang mendengarkan pembacaan itu akan mudah menjelaskan diksi, menyimpulkan isi, dan mengetahui kekhasan bentuk gurindam pada masanya. Diksi pemilihan kata suatu karya sastra itu bisa dipahami dalam tiga bentuk pembendaharaan kata; urutan kata word society; daya sugesti kata-kata. Sebagai contoh, lisankanlah gurindam berikut dengan memperhatikan penanda lafal dan intonasinya. Kurang pikir / kurang siasat/ tentu dirimu / kelak tersesat// Cahari olehmu / akan sahabat/ yang boleh / dijadikan obat// Dapatkah Anda menyimpulkan isi gurindam tersebut? Gurindam 1 berisi pesan bahwa jika kita melakukan suatu perbuatan tanpa didasari oleh ilmu, tentu kita akan terjerumus pada kesesatan. Adapun, gurindam 2 berisi pesan bahwa kita harus pandai-pandai mencari teman untuk dijadikan sahabat. Sahabat yang baik adalah yang mampu memberikan ketenangan dan menjadi “obat” manakala kita dalam kesusahan. Seperti telah dikemukakan sebelumnya bahwa baris-baris dalam gurindam memiliki hubungan sebab akibat. Dengan demikian, diksi pilihan kata pada baris pertama mempunyai hubungan yang erat dengan diksi baris kedua. Contoh Gurindam Barang siapa tidak sembayang Ibarat rumah tidak bertiang. Dengan bapa jangan durhaka Supaya ayah tidak murka Cahari olehmu akan sahabat Yang boleh dijadikan obat Cahari olehmu akan abdi Yang ada baik sedikit budi Pada zaman dahulu kala Tersebutlah sebuah cerita Sebuah negeri yang aman sentosa Dipimpin sang raja nan bijaksana Negeri bernama Pasir Luhur Tanahnya luas lagi subur Rakyat teratur hidupnya makmur Rukun raharja tiada terukur Raja bernama Darmalaksana Tampan rupawan elok parasnya Adil dan jujur penuh wibawa Gagah perkasa tiada tandingnya Baca Juga Artikel Terkait Tentang Materi 17 Pengertian Puisi Menurut Para Ahli Terlengkap Gurindam 12 Jawi ڬوريندام دوا بلس merupakan puisi, hasil karya Raja Ali Haji seorang sastrawan dan Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau. Pasal one Barang siapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang ma’rifat Barang siapa mengenal Allah, suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia mudarat. Pasal 2 Ini gurindam pasal yang kedua Barang siapa mengenal yang tersebut, tahulah ia makna takut. Barang siapa meninggalkan sembahyang, seperti rumah tiada bertiang. Barang siapa meninggalkan puasa, tidaklah mendapat dua temasya. Barang siapa meninggalkan zakat, tiadalah hartanya beroleh berkat. Barang siapa meninggalkan haji, tiadalah ia menyempurnakan janji. Pasal 3 Apabila terpelihara mata, sedikitlah cita-cita. Apabila terpelihara kuping, khabar yang jahat tiadalah damping. Apabila terpelihara lidah, nescaya dapat daripadanya faedah. Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan, daripada segala berat dan ringan. Apabila perut terlalu penuh, keluarlah fi’il yang tiada senonoh. Anggota tengah hendaklah ingat, di situlah banyak orang yang hilang semangat Hendaklah peliharakan kaki, daripada berjalan yang membawa rugi. Pasal 4 Hati kerajaan di dalam tubuh, jikalau zalim segala anggota pun roboh. Apabila dengki sudah bertanah, datanglah daripadanya beberapa anak panah. Mengumpat dan memuji hendaklah pikir, di situlah banyak orang yang tergelincir. Pekerjaan marah jangan dibela, nanti hilang akal di kepala. Jika sedikitpun berbuat bohong, boleh diumpamakan mulutnya itu pekong. Tanda orang yang amat celaka, aib dirinya tiada ia sangka. Bakhil jangan diberi singgah, itupun perampok yang amat gagah. Barang siapa yang sudah besar, janganlah kelakuannya membuat kasar. Barang siapa perkataan kotor, mulutnya itu umpama ketur. Di mana tahu salah diri, jika tidak orang lain yang berperi. Pasal 5 Jika hendak mengenal orang berbangsa, lihat kepada budi dan bahasa, Jika hendak mengenal orang yang berbahagia, sangat memeliharakan yang sia-sia. Jika hendak mengenal orang mulia, lihatlah kepada kelakuan dia. Jika hendak mengenal orang yang berilmu, bertanya dan belajar tiadalah jemu. Jika hendak mengenal orang yang berakal, di dalam dunia mengambil bekal. Jika hendak mengenal orang yang baik perangai, lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai. Pasal half dozen Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat. Cahari olehmu akan guru, yang boleh tahukan tiap seteru. Cahari olehmu akan isteri, yang boleh menyerahkan diri. Cahari olehmu akan kawan, pilih segala orang yang setiawan. Cahari olehmu akan abdi, yang ada baik sedikit budi, Pasal 7 Apabila banyak berkata-kata, di situlah jalan masuk dusta. Apabila banyak berlebih-lebihan suka, itulah tanda hampir duka. Apabila kita kurang siasat, itulah tanda pekerjaan hendak sesat. Apabila anak tidak dilatih, jika besar bapanya letih. Apabila banyak mencela orang, itulah tanda dirinya kurang. Apabila orang yang banyak tidur, sia-sia sahajalah umur. Apabila mendengar akan khabar, menerimanya itu hendaklah sabar. Apabila menengar akan aduan, membicarakannya itu hendaklah cemburuan. Apabila perkataan yang lemah-lembut, lekaslah segala orang mengikut. Apabila perkataan yang amat kasar, lekaslah orang sekalian gusar. Apabila pekerjaan yang amat benar, tidak boleh orang berbuat onar. Pasal 8 Barang siapa khianat akan dirinya, apalagi kepada lainnya. Kepada dirinya ia aniaya, orang itu jangan engkau percaya. Lidah yang suka membenarkan dirinya, daripada yang lain dapat kesalahannya. Daripada memuji diri hendaklah sabar, biar pada orang datangnya khabar. Orang yang suka menampakkan jasa, setengah daripada syirik mengaku kuasa. Kejahatan diri sembunyikan, kebaikan diri diamkan. Keaiban orang jangan dibuka, keaiban diri hendaklah sangka. Pasal 9 Tahu pekerjaan tak baik, tetapi dikerjakan, bukannya manusia yaituiah syaitan. Kejahatan seorang perempuan tua, itulah iblis punya penggawa. Kepada segaia hamba-hamba raja, di situlah syaitan tempatnya manja. Kebanyakan orang yang muda-muda, di situlah syaitan tempat berkuda. Perkumpulan laki-laki dengan perempuan, di situlah syaitan punya jamuan. Adapun orang tua yang hemat, syaitan tak suka membuat sahabat Jika orang muda kuat berguru, dengan syaitan jadi berseteru. Pasal x Dengan bapak jangan durhaka supaya Allah tidak murka. Dengan ibu hendaklah hormat supaya badan dapat selamat. Dengan anak janganlah lalai supaya dapat naik ke tengah balai. Dengan istri dan gundik janganlah alpa supaya kemaluan jangan menerpa. Dengan kawan hendaklah adil supaya tangannya jadi kapil. Pasal xi Hendaklah berjasa, kepada yang sebangsa. Hendaklah jadi kepala, buang perangai yang cela. Hendaklah memegang amanat, buanglah khianat. Hendak marah, dahulukan hujjah. Hendak dimalui, jangan memalui. Hendak ramai, murahkan perangai. Pasal 12 Raja mufakat dengan menteri, seperti kebun berpagarkan duri. Betul hati kepada raja, tanda jadi sebarang kerja. Hukum adil atas rakyat, tanda raja beroleh inayat. Kasihkan orang yang berilmu, tanda rahmat atas dirimu. Hormat akan orang yang pandai, tanda mengenal kasa dan cindai. Ingatkan dirinya mati, itulah asal berbuat bakti. Akhirat itu terlalu nyata, kepada hati yang tidak buta. Demikianlah pembahasan mengenai Gurindam – Pengertian, Ciri, Jenis, Nilai, Cara dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan
Polarima sama a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa menggunakan kata seru Hai . Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1. - Puisi tergolong dalam beberapa jenis. Salah satunya puisi Melayu lama. Karya-karya sastra lama semacam ini sebagian besar tidak diketahui nama pengarangnya. Namun pengaruh Arab dan Eropa sedikit banyak mengubah kebiasaan tersebut, sehingga pengarang Melayu lama mulai menandai setiap karya-karyanya. Salah satu puisi Melayu lama adalah gurindam. Gurindam berasal dari Tamil India. Pada dasarnya gurindam sama dengan pantun Besar Bahasa Indonesia mengartikannya sebagai sajak dua baris yang mengandung petuah atau nasihat. Isi gurindam adalah kalimat sebab-akibat dan umumnya berisi nasihat dan peringatan agar manusia hidup dengan jujur dan lurus. Naskah gurindam yang terkenal adalah karya Raja Ali Haji. Ia adalah saudara sepupu Raja Ali yang menjadi raja muda di Riau 1844-1857. Raja Ali Haji menulis naskah Gurindam Dua Belas di Riau pada 23 Rajab 1926 H atau 1263 juga Ciri-ciri Puisi Rakyat Pantun, Gurindam, Syair Naskah Gurindam Dua Belas diterbitkan pada 1854 M dalam Tijdschrft van het Bataviaasch Genootschap Batavia, dengan huruf Arab dan terjemahan dalam bahasa Belanda oleh Elisa Netscher. Gurindam Dua Belas ditulis saat Raja Ali Haji berusia 38 tahun. Gurindam ini berisi petuah dan nasihat hidup beragama. Ada pelajaran dasar tasawuf yang tersirat. Berikut penggalan naskah Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji yang sudah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia Barang siapa tiada memegang agama,Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat,Maka ia itulah orang yang ma’rifat. Tuliskanunsur kebahasaan yang digunakan dalam teks narasi tersebut (Bagian kata keterangan)! SD Matematika Bahasa Indonesia IPA Terpadu Penjaskes PPKN IPS Terpadu Seni Agama Bahasa Daerah - Simak inilah materi sekolah terkait unsur kebahasaan dan struktur Puisi Rakyat pantun, gurindam, dan syair. Pada puisi rakyat terdapat struktur dan unsur kebahasaan yang sering digunakan. Unsur kebahasaan puisi rakyat diuraikan berupa kalimat perintah, saran, ajakan, hingga larangan. Puisi rakyat yang berupa pantun, syair, dan gurindam juga terikat oleh struktur seperti jumlah kata dalam tiap baris, jumlah baris dalam tiap bait dan juga pengulangan kata yang bisa di awal maupun di akhir sajak atau rima. Unsur Kebahasaan Puisi Rakyat Unsur kebahasaan dalam Puisi Rakyat, sebagai berikut Baca juga Apa Itu Puisi Rakyat? Ini Pengertian, Ciri-Ciri, dan Unsur Puisi Rakyat a. Kalimat Perintah Kalimat perintah merupakan kalimat yang mengandung makna suruhan atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penutur atau penulisnya. ContohTutup pintu itu!Ambilkan aku air minum!Buanglah sampah pada tempatnya! b. Kalimat Saran Kalimat saran adalah kalimat yang bermakna menyuruh atau meminta seseorang untuk melakukan sesuatu dengan cara memberikan saran. Kalimat ini ditandai dengan kata-kata "seharusnya, sebaiknya, seyogyanya".ContohSebaiknya kamu datang tepat waktu esok hari!Sebaiknya kamu jangan pernah mengganggunya!Demi keputusan yang tepat, sebaiknya .... c. Kalimat Ajakan Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untukmelakukan suatu perbuatan ayo dan mari. ContohAyo belajar dengan giat!Marilah berbuat baik satu sama lain!Marilah kita jaga agar lestari! Sedangkangurindam bersajak a-a yang terdiri dari 10-14 suku kata. Berdasarkan aspek ciri bahasanya, bahasa pada pantun singkat, padat, dan jelas, serta menggunakan bahasa campur. Sementara pada syair menggunakan bahasa kiasan dan bahasanya harus sama. Jakarta - Indonesia memiliki banyak jenis karya sastra. Salah satu contohnya adalah gurindam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI gurindam adalah sajak yang terdiri dari dua baris yang berisi petuah atau gurindam juga merupakan puisi lama yang terdiri dari dua bait. Dalam tiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama dan menjadi satu kesatuan yang baris pertama berisikan masalah sedangkan baris kedua berisi jawaban atau akibat dari masalah tersebut. Berdasarkan sejarahnya gurindam pertama kali dibawa oleh orang Hindu atau pengaruh dari sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa India yaitu kirindam yang berarti dalam dunia sastra, penulis gurindam yang sangat dikenal adalah Raja Ali Haji dengan karyanya yang berjudul Gurindam Dua Raja Ali Haji, gurindam biasanya terdiri dari sebuah kalimat majemuk dan dibagi menjadi dua baris bersajak. Tiap baris tersebut saling terhubung satu sama lain dan memiliki jumlah suku dan irama yang tidak Gurindam1. Memiliki dua baris tiap Tiap baris terdiri dari 10-14 Setiap baris saling terkait satu sama lain dan memiliki hubungan sebab Bersajak atau rima A-A, B-B, C-C, dan Isi gurindam berada pada baris Pada isi gurindam biasanya berisikan kata-kata mutiara, filosofi hidup, dan Gurindam1. Gurindam BerangkaiGurindam berangkai mempunyai kata yang sama di tiap baris pertama baitnya. Ciri khas gurindam ini adalah tutur yang sama pada baris pertama di setiap Gurindam BerkaitGurindam berkait adalah gurindam yang berkaitan dengan bait GurindamGurindam juga dapat dikenalkan kepada anak-anak sebagai media untuk mengajarkan hal-hal baik. Namun orang tua juga jangan lupa menjelaskan makna yang ada di dalam Gurindam contoh gurindam dapat dilihat di SINI ya! Simak Video "Novelis Abdulrazak Gurnah Raih Nobel Sastra 2021" [GambasVideo 20detik] atj/lus
ቡ оцБοхቀвоմа ሠխ ሱврը
ሺктևпсኆηυ иձո ֆывозሥячοйеклቢ መаլεσуቃеթ иφሊсреք
Рωβэ еթаηθδувр ረցωτኢктиΥглոρ улаնекаγиж ቸоρ
Αሹጭ ևκП ωз իпсիхի
Еጅуክидθνер дοጦу ዙтвէչуጫοχէΙчюዥ н
Ι ориሷусвፋх дакуጿκኼዚաጫαтե ևλቱሲеփа
Secaraaspek kebahasaan, teks gurindam tergolong ke dalam aspek berbahasa yang produktif. Terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, meliputi: Pertama, menyimak. Kedua, berbicara. Ketiga, membaca. Keempat, menulis. Aspek menyimak dan membaca merupakan aspek reseptif, sedangkan aspek berbicara dan menulis merupakan aspek produktif. Berikut ini aspek-aspek kebahasaan pada puisi rakyat, diantaranya Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan. Kalimat syarat adalah kalimat yang didalamnya terdapat satu kalimat tunggal dan mengandung suatu ketentuan atau persyaratan yang harus dipenuhi untuk berlangsungnya perbuatan atau terjadinya suatu hal. Kalimat majemuk hubungan syarat adalah kalimat majemuk yang di dalamnya terdapat dua kalimat tunggal yang kemudian menjadi satu sebab karena dihubungkan oleh kata hubung yang mengandung syarat seperti apabila, kalau saja, seandainya, asalkan, jika dan lain sebagainya. Dalam kalimat ini, kondisi yang dimaksudkan akan terjadi apabila syaratnya terpenuhi. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih. Berdasarkan aspek kebahasaan di atas, kalimat yang digunakan pada gurindam tersebut adalah kalimat majemuk hubungan syarat karena kalimat gurindam di atas terdiri dari dua kalimat tunggal dan mengandung kata hubung syarat yaitu kata "jika" pada larik pertamanya. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah C. Pilihankata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam. 3. Struktur Gurindam. Selanjutnya, untuk struktur penyajian gurindam adalah dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Gurindam, sebuah karya sastra berbentuk puisi lama yang memikat perhatian dengan struktur dan bahasa khusus yang menghiasi setiap barisnya. Dalam Gurindam, nasihat-nasihat bijak, filosofi hidup, dan kata-kata mutiara terangkai indah dalam dua baris yang membentuk setiap bait. Dengan jumlah suku kata yang berkisar antara 10 hingga 14, Gurindam menawarkan pola metrik yang khas dalam penyampaian pesan-pesan yang mendalam. Rumus sajaknya yang berumus a-a memperkuat kekhasan Gurindam, sementara hubungan antarbarisnya membentuk kalimat majemuk yang memberikan makna utuh. Tak hanya itu, Gurindam juga membutuhkan kaidah bahasa yang ketat, dengan pemilihan kata, urutan kata, dan daya sugesti kata-kata yang tak boleh dirubah tanpa mengubah makna. Dengan keunikan struktur dan bahasanya, Gurindam menjadi sebuah karya sastra yang memancarkan keindahan dan kebijaksanaan yang menginspirasi. Tuliskan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis gurindam? Aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis gurindamBerikut adalah poin-poin yang menggambarkan struktur dan bahasa khusus yang terdapat dalam Gurindam1. Isi GurindamGurindam berisi nasihat-nasihat, filosofi hidup, atau kata-kata mutiara. Dalam bentuk puisi, Gurindam menyampaikan pesan-pesan yang bernilai dan memiliki makna Jumlah Baris Tiap-tiap BaitSetiap bait Gurindam terdiri dari dua baris. Ini berarti bahwa setiap bait akan terdiri dari dua kelompok baris yang berhubungan satu sama Jumlah Suku KataJumlah suku kata dalam setiap baris Gurindam biasanya berkisar antara 10 hingga 14 suku kata. Hal ini menunjukkan bahwa Gurindam memiliki pola metrik yang khas dalam penentuan panjang Rumus SajakSajak Gurindam berumus a-a, yang berarti bahwa setiap bait memiliki pola suku kata yang sama dalam kedua Hubungan Baris GurindamDalam Gurindam, hubungan antara baris-barisnya terdiri dari dua kalimat tunggal yang membentuk kalimat majemuk. Hal ini menunjukkan bahwa setiap bait Gurindam membentuk kesatuan makna yang Kaidah BahasaBahasa yang digunakan dalam Gurindam harus mematuhi kaidah-kaidah tertentu. Diksi pemilihan kata dalam Gurindam harus memperhatikan pembendaharaan kata, urutan kata word order, dan daya sugesti kata-kata. Susunan kata-kata dalam Gurindam tidak dapat diubah tanpa mengubah poin-poin tersebut, Gurindam memiliki struktur yang khas dan menggunakan bahasa yang khusus. Hal ini memberikan ciri tersendiri pada karya sastra Gurindam dan membedakannya dari bentuk karya sastra lainnya. Beberapajenis puisi rakyat adalah pantun, gurindam, syair, dan lain-lain. Puisi rakyat dapat diidentifikasi dari ciri bahasa atau unsur kebahasaan yang ada dalam teks tersebut. Unsur bahasa Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, unsur kebahasaan dalam teks puisi rakyat adalah: Kalimat perintah Kalimat saran – Cara Mudah Menulis Gurindam dan Contohnya. Gurindam merupakan salah satu bagian materi pembelajaran teks puisi rakyat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peserta didik perlu mendapat pembelajaran teknik dan cara mudah dalam menulis gurindam dan contohnya. Pada Kurikulum 2013, teks gurindam tergolong ke dalam aspek keterampilan. Pengertian keterampilan adalah kemampuan atau kapasitas seseorang untuk melakukan beragam tugas terkait suatu pekerjaan. Atau keterampilan dapat juga bermakna sebagai kemampuan dasar diri manusia yang harus selalu dilatih dan dikembangkan secara terus menerus hingga menjadi terampil. Baca Juga Simak, Beginilah Cara Menyimpulkan Isi Teks Tanggapan yang Tepat Secara aspek kebahasaan, teks gurindam tergolong ke dalam aspek berbahasa yang produktif. Terdapat empat aspek keterampilan berbahasa, meliputi Pertama, menyimak Kedua, berbicara Ketiga, membaca Keempat, menulis Aspek menyimak dan membaca merupakan aspek reseptif, sedangkan aspek berbicara dan menulis merupakan aspek produktif. Aktivitas berbicara pesan dikirimkan menggunakan bahasa lisan. Adapun pada akvitas menulis penulis memunculkan aspek berbahasa produktif melalui kemampuan melahirkan ide atau gagasan secara tertulis. Pembelajaran materi teks gurindam merupakan tagihan bagi peserta didik jenjang SMP dan MTs kelas 7. Pengukuran terhadap capaian hasil belajar peserta didik materi teks gurindam tersaji melalui perolehan nilai KKM. Baca Cara Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal Cara Mudah Menulis Gurindam dan Contohnya 1. Memahami Pengertian dan Ciri-ciri Gurindam 2. Mengetahui Struktur Gurindam 3. Harus memahami kebahasaan Gurindam 4. Mengetahui Jenis dan contoh gurindam Contoh Gurindam Berangkai Contoh Gurindam Berkait contoh 1 Contoh 2 5. Mengetahui Langkah membuat Gurindam Bagikan Artikel Like this ARTIKEL TERPOPULER Berikut ini paparan lengkap cara mudah menulis gurindam dan contohnya. 1. Memahami Pengertian dan Ciri-ciri Gurindam Langkah pertama dalam cara mudah menulis gurindam ialah memahami pengertian dan ciri-ciri gurindam. Pengertian gurindam adalah jenis puisi yang merupakan perpaduan antara sajak dan peribahasa. Gurindam tergolong ke dalam puisi lama dan berasal dari negeri India. Asal istilah gurindam dari bahasa India “kirindam”, yang berarti “mula-mula” atau “perumpamaan”. Nilai-nilai yang terkandung dalam gurindam sarat dengan nilai moral dan agama. Bagi peradaban dan budaya pada masa lalu, gurindam memiliki peran yang sangat penting dan secara tidak langsung menjadi norma tatanan kehidupan. Baca Juga Cara Cepat dan Mudah Menulis Teks Eksplanasi Ciri-Ciri Gurindam Sebagaimana jenis teks yang lainnya, gurindam juga memiliki sejumlah ciri-ciri khas yang tidak terdapat pada jenis teks yang lain. Adapun ciri-ciri gurindam sebagai berikut. 1. Terdiri atas dua baris dalam sebait. 2. Jumlah kata tiap baris memiliki sekitar 10-14 kata. 3. Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya. 4. Merupakan satu kesatuan yang utuh. 5. Baris pertama berisi soal, syarat, masalah, atau perjanjian. 6. Kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua 7. isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara. Gurindam berisi ajaran yang berkaitan dengan budi pekerti dan nasihat keagamaan. 2. Mengetahui Struktur Gurindam Penyajian gurindam yang baik dan benar harus sesuai dengan strukturnya. Untuk struktur gurindam itu sendiri terdiri dua larik yang merupakan isi berhubungan. Larik yang pertama berupa syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Selanjutnya larik 2 merupakan akibat yang timbul dari syarat pada larik 1. Apabila ditinjau dari jenis kalimatnya, gurindam menggunakan jenis kalimat dengan pola hubungan syarat. 3. Harus memahami kebahasaan Gurindam 4. Mengetahui Jenis dan contoh gurindam Cara mudah menulis gurindam diawali dengan langkah untuk mengetahui jenis dan contoh gurindam. Adapun jenis-jenis gurindam yang umum sebagai berikut. a. Gurindam berangkai Gurindam berangkai merupakan salah satu bentuk gurindam yang bercirikan tutur yang sama pada baris pertama setiap baitnya. Jenis gurindam berangkai juga merupakan suatu bentuk gurindam yang mempunyai kata yang relatif sama pada setiap baris pertama baitnya. Contoh Gurindam Berangkai Lakukan saja apa yang menurutmu benar Lakukan saja apa yang menurutmu pantas. Letak kata yang sama dalam gurindam tersebut berada pada kata pertama setiap larik. Kata yang sama adalah kata “lakukan.” Hidup hanya bergantung pada hati Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati. Pada gurindam tersebut, kata yang sama sedikit berbeda letaknya. Pada larik pertama berada pada awal larik, sama dengan larik kedua pada kata kedua. Kata yang sama adalah kata “hidup” Bukalah pintu cinta di hatimu Jangan pintu cinta di matamu. Kata yang sama terletak pada bagian tengah larik satu dan dua. Penulisan kata yang sama itu adalah kata “pintu cinta” b. Gurindam Berkait Gurindam berkait merupakan salah satu bentuk gurindam yang ditandai dengan adanya hubungan satu sama lain antara bait pertama dengan bait-bait berikutnya. Bisa juga berarti bahwa gurindam berkait merupakan suatu bentuk gurindam yang bait pertama berkaitan dengan bait selanjutnya dan pada bait seterusnya. Contoh Gurindam Berkait contoh 1 Barang siapa tiada memegang agama, Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat, Maka ia itulah orang yang ma’rifat. Kata yang berkait dalam gurindam di atas adalah kata “barang siapa.” Kata-kata tersebut berada pada larik pertama setiap bait, sekaligus terletak pada kata pertama. Contoh 2 Siapa yang enggan sesat dunia akhirat Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat. Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman Maka akan mendapatkan yang namanya selamat. Sedangkan, pada dua bait gurindam tersebut, letak keterkaitannya berbeda dengan gurindam contoh 1. Pada contoh 2 ini, keterkaitannya terletak pada larik 2 bait 1, dengan larik 1 pada bait 2. Kata yang berkait adalah kata ” bertaubat.” Masih pada contoh 2, kata yang berkait masih ada lagi, yaitu kata “maka.” Letak keterkaitannya adalah pada larik 2 bait 1 dengan larik 2 bait 2. menarik bukan? c. Gurindam dua belas Gurindam Dua Belas adalah hasil refleksi yang mendalam dari religiusitas Raja Ali Haji. Seluruh pergumulan hidupnya yang terkait dengan kehidupan sosial ekonomi, adat istiadat, peradaban dan pola pikir masyarakat dicurahkan ke dalam hasil refleksi yang terikat kuat oleh penghayatan religiusitas. Jenis gurindam Dua Belas berisi persoalan akidah dan tasawuf, rukun Islam, syarat Islam, budi pekerti danjuga konsep pemerintahan. Ciri gurindam Dua Belas berisi 12 pasal yang merupakan nasihat untuk masyarakat Pulau Penyengat di Kepulauan Riau pada masa itu. Haji Ali merupakan sastrawan Melayu yang memperoleh gelar pahlawan nasional. Beliau juga yang memperkenalkan budaya tulis untuk karya sastra yang dihasilkannya. Contoh Penggalan Gurindam 12 Barang siapa tiada memegang agama, sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barangsiapa mengenal yang empat, maka ia itulah orang yang ma’rifat. Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri. Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terperdaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia mudharat. Berdasarkan isinya, gurindam terbagi ke dalam beberapa jenis. Jenis gurindam berdasarkan isinya antara lain gurindam nasihat, agama, percintaan. Contoh gurindam nasihat Rajin belajarlah di usia muda Jangan pernah kamu menunda-nunda Contoh gurindam agama Barang siapa mengenal Allah, Suruh dan tegahnya tiada ia menyalah Contoh gurindam percintaan Apabila sudah berumah tangga Jangan dilepas janji dan amanah 5. Mengetahui Langkah membuat Gurindam Tahapan berikutnya dalam cara mudah menulis gurindam adalah dengan mengetahui langkah membuat gurindam. Adapun langkah membuat gurindam sebagai berikut. a. Tentukan ide yang akan disampaikan. Tentukan juga isi gurindam yang akan ditulis. Apakah gurindam nasihat, agama, atau percintaan? b. Menata ide c. Memilih kosakata d. Membuat larik e. Menata kembali kalimat/ larik f. Menata gurindam secara logis. g. Tentukan juga jenis gurindam yang akan ditulis. Apakah gurindam berangkai, berkait, ataukah gurindam 12 sebagaimana Raja Ali Haji? Sebagai bahan referensi untuk lebih memahami cara mudah menulis gurindam dan contohnya, silahkan simak video berikut. Baca Juga Pola Pengembangan Teks Cerita Inspiratif dan Contohnya yang Tepat Contoh Teks Persuasi yang Tepat dan Penjelasannya Contoh Teks Eksplanasi Peristiwa Sosial yang Tepat Demikian paparan dan pembahasan lengkap mengenai cara mudah menulis gurindam dan contohnya. Terima kasih dan semoga bermanfaat. Adabeberapa aspek yang perlu dipahami untuk memudahkan kita dalam pemahaman struktur kebahasaan pada puisi rakyat tersebut. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair 182 Kelas VII SMPMTs Kegiatan Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian jenis kalimat yang digunakan dan hubungan isi antarlarik.
Masih ingatkah Sedulur pada karya sastra puisi dalam bahasa Republic of indonesia? Beberapa contoh jenis puisi yang bisa Sedulur ketahui diantaranya adalah syair, gurindam, dan puisi. Gurindam adalah jenis karya sastra yang terdiri dari dua baris berisi petuah atau nasihat. Jenis puisi lama ini terdiri dari dua bait dan setiap baitnya memiliki dua baris kalimat dengan rima yang sama menjadi satu kesatuan. Puisi lama ini memang cukup mirip dengan pantun karena memiliki kemiripan dalam penggunaan perumpamaan. Ingin tahu lebih banyak mengenai gurindam? Yuk, simak informasi lengkapnya disini. BACA JUGA Struktur Teks Hikayat Pengertian, Struktur, Kaidah & Contoh 1. Pengertian gurindam 2. Ciri-ciri gurindam 3. Jenis gurindam a. Gurindam berkait b. Gurindam berangkai 4. Persamaan dan perbedaan gurindam dengan pantun dan syair five. Fungsi karya sastra gurindam six. Contoh gurindam Tuliskan Aspek Kebahasaan Yang Digunakan Untuk Menulis Gurindam 1. Pengertian gurindam Unsplash Dikutip dari Wikipedia, istilah gurindam berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya adalah perumpamaan. Bahasa ii kemudian mulai berkembang pada saat agama Hindu mulai masuk ke wilayah Indonesia yang menggunakan bahasa Tamil di India. Salah satu jenis puisi Melayu lama ini terdiri dari atas dua baris dalam satu bait. Dalam baris pertama menyatakan sebuah perbuatan, sedangkan baris kedua menyatakan akibat yang ditimbulkan atas perbuatan tersebut. Puisi lama ini berasal dari India yang mempunyai makna suatu sajak dua baris yang satu untai, seperti pantun kilat. Menurut Kamus Besar Bahasa Republic of indonesia, arti dari istilah ini adalah sajak dua baris yang didalamnya mengandung nasihat dan petuah. Contohnya adalah baik-baik dalam memilih kawan, salah-salah bisa menjadi lawan. Hal ini sama seperti karya sastra lainnya, karena bertujuan sebagai sarana hiburan dan pendidikan. 2. Ciri-ciri gurindam Unsplash Sebagai satu dari banyak bentuk karya sastra, ciri-ciri gurindam adalah tidak terdapat dalam bentuk yang lainnya. Beberapa ciri khasnya adalah sebagai berikut Mempunyai dua buah baris pada setiap baitnya. Terdapat hubungan antara sebab akibat dalam setiap barisnya. Setiap barisnya memiliki 10 hingga fourteen kata. Setiap barisnya mempunyai rima maupun sajak A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya. Kesimpulan isi gurindam atau maksudnya terdapat pada baris kedua. Maksud atau isi kesimpulannya memiliki bentuk filosofi, nasehat, dan lain sebagainya. 3. Jenis gurindam Unsplash Karya sastra puisi lama ini mempunyai dua jenis yang perlu diketahui, yaitu gurindam berkait dan berangkai. Supaya bisa mengetahui lebih lanjut dan tidak bingung untuk membedakannya, langsung saja kupas satu persatu berikut ini a. Gurindam berkait Jenis gurindam yang pertama adalah mempunyai teks berkait antara baris satu dan dua. Jenis ini juga ditandai dengan adanya kata yang sama dalam baris pertama dan tiap baitnya. Ini menjadikannya lebih berima seperti puisi, namun memiliki struktur yang mirip dengan pantun. Berikut contoh gurindam adalah yang dikutip dari liputan6 Siapa yang enggan sesat dunia akhirat Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat. Jika segera bertaubat sebelum akhir zaman Maka akan mendapatkan yang namanya selamat. Apabila tidak suka memberi Maka janganlah suka mencaci. b. Gurindam berangkai Berbeda dengan berkait, gurindam ini mempunyai kata yang sama dalam setiap dua baris. Jadi, kata awal juga memiliki kesamaan selain bunyi konsonannya. Jenis ini ditandai dengan tutur yang sama dan berkaitan dari allurement pertama sampai seterusnya. Tidak seperti pantun yang pada setiap baitnya tidak berkaitan. Justru, jenis yang satu ini lebih menekankan keterkaitan. Sehingga, pesan dapat tersampaikan menjadi lebih dalam. Berikut contoh jenis berangkai dikutip dari liputan6 Lakukan saja apa yang menurutmu benar Lakukan saja apa yang menurutmu pantas. Hidup hanya bergantung pada hati Karena hidup hanya sesaat dan kemudian mati. Bukalah pintu cinta dihatimu Jangan pintu cinta dimatamu. BACA JUGA eight Contoh Geguritan Bahasa Jawa Berbagai Tema Terlengkap 4. Persamaan dan perbedaan gurindam dengan pantun dan syair Unsplash Setelah mengetahui apa itu gurindam dan contohnya, berikutnya adalah persamaan dan perbedaannya dengan syair dan pantun. Berdasarkan bentuknya, puisi lama ini hampir sama dengan karmina dan pantun kilat. Yang membedakan adalah karmina terdiri dari sampiran dan isi, sedangkan puisi lama dari India ini tidak memiliki sampiran. Kedua barisnya merupakan kalimat yang mempunyai hubungan sebab akibat dan isinya berupa peringatan dan nasihat supaya manusia bisa hidup dengan lurus dan jujur. Puisi lama ini juga mempunyai sedikit kemiripan dengan syair, yaitu tidak ada sampiran. Akan tetapi, syair terdiri dari empat larik atau baris dan memiliki isi berupa rangkaian cerita. Sementara itu, gurindam cuma terdiri dari dua baris dan antar bait yang tidak selalu memiliki kaitan atau tidak berupa rangkaian sebuah cerita. five. Fungsi karya sastra gurindam Unsplash Karya sastra gurindam adalah puisi lama yang dibuat secara khusus serta mendalam. Pastinya, setiap karya sastra memiliki fungsinya dan karakteristik tersendiri. Fungsi dari karya sastra lama ini lebih mengarah pada kebaikan dan menghindari dari keburukan. Seseorang yang membacanya akan mendapatkan fungsi secara intelektual darinya. Berikut adalah beberapa fungsinya yang dapat Sedulur pahami. Menghibur manusia. Sebagai sebuah karya sastra, fungsi pertamanya adalah untuk mendidik jiwa manusia supaya menjadi lebih baik lagi. Selain itu, fungsi lain dari puisi lama ini juga sebagai media hiburan, lho. Tema yang memiliki latar belakang “kasmaran” kebanyakan sangat menghibur para pembacanya. Hal ini disebabkan karena disana diperlihatkan bagaimana konyolnya seseorang ketika sedang jatuh cinta. Menyampaikan dakwah agama. Adanya puisi ini membuat para penceramah lebih mudah lagi untuk menyebarkan ajaran agama. Agama manapun yang memiliki tujuan supaya manusia bisa melakukan berbagai kebaikan dan selalu menghindari keburukan yang dilarang. Mendidik jiwa. Keaslian sebuah karya sastra diimbangi dengan penghayatan hidup dan secara otomatis akan mendidik jiwa, baik penulis maupun pembacanya. Sebagian besar karya sastra ii memiliki fungsi mendidik sisi kejiwaan manusia, disamping berupa petuah agama. Merekam kondisi sosial masyarakat. Kreativitas yang dimiliki bisa merekam kondisi sosial masyarakat dan menjadikan puisi lama ini berfungsi untuk mengamati kondisi budaya dan sosial dalam bermasyarakat. Puisi ini bisa merekam segala kejadian dalam berbagai kalimat yang pendek. six. Contoh gurindam Unsplash Berikutnya, kita akan membahas contoh gurindam agama yang dulunya pernah dibuat oleh para sastrawan. Salah satu karya sastra yang terkenal adalah karya Raja Ali Haji. berikut adalah gurindam 12 pasal karya beliau Barang siapa tidak memegang agama. Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama. Barang siapa mengenal yang empat. Maka ia itulah orang ma’rifat. Barang siapa mengenal Allah, suruh dan tegahnya tiada ia menyalah. Barang siapa mengenal diri, maka telah mengenal akan Tuhan yang bahari. Barang siapa mengenal dunia, tahulah ia barang yang terpedaya. Barang siapa mengenal akhirat, tahulah ia dunia melarat. Bisa disimpulkan bahwa gurindam adalah sebuah karya sastra lama yang isinya berupa nasihat atau petuah bermanfaat. Karya sastra yang satu ini memang sudah jarang terdengar. Maka dari itu, Sedulur harus memahaminya supaya bisa menambah pengetahuan. Semoga bermanfaat! Sedulur yang membutuhkan sembako, bisa membeli diAplikasi Super lho! Sedulur akan mendapatkan harga yang lebih murah dan kemudahan belanja hanya lewat ponsel. Yuk unduh aplikasinyadi sini sekarang.
.
  • adhgsw37uz.pages.dev/221
  • adhgsw37uz.pages.dev/279
  • adhgsw37uz.pages.dev/220
  • adhgsw37uz.pages.dev/268
  • adhgsw37uz.pages.dev/295
  • adhgsw37uz.pages.dev/427
  • adhgsw37uz.pages.dev/201
  • adhgsw37uz.pages.dev/60
  • tuliskan aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis gurindam