Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. "Yang baju merah jangan sampai lolos.." dinyanyikan oleh Kasino baca Vino sebanyak 3 kali di bandara Kuala Lumpur dalam sebuah sekuel film komedi WR. Mungkin itu biasa saja dari kacamata awam, karena memang skenario filmnya baju merah bukan baju kuning apalagi ungu. Tapi menjadi parodi yang asyik jika dikaitkan dengan konstelasi politik, khususnya Pilgub Jakarta 2017 yang menyita perhatian publik. Kita sering mendengar istilah tidak ada yang kebetulan. Nah apakah kehadiran kru WR menemui gubernur petahana, lalu mengajak gubernur petahana untuk nonton pemutaran perdana film merupakan kebetulan. Pastilah kru film WR berharap dengan adanya gubernur yang populer yang ikut menyaksikan akan mendongkrak film ini. Namun apakah gubernur petahana hanya mau dimanfaatkan saja. Hmm dia orang yang pintar dan bargaining posisi itu penting ditengah memanasnya isu Pilgub Jakarta. Gubernur juga pasti yakin film ini akan sukses dan sudah terbukti WR mampu menjadi film dengan penonton terbanyak di Indonesia. tepuk tangan dong. Nah apakah pemilihan diksi "Yang baju merah jangan sampai lolos..." yang diulang 3 kali merupakan bargaining itu. Silakan pembaca yang menyimpulkan. Kalau pendapat saya tidak ada makan siang yang gratis itu saja. Namun pendapat ini diperkuat dengan hal tersurat seperti kehadiran gubernur di pemutaran perdana dan iklan layanan masyarakat yang disampaikan gubernur sebelum film itu diputar. Bayangkan berapa juta yang menyaksikan. Promosi efektif dengan dana APBD. Hmm. Baju Merah sudah tertangkap Pemilihan warna baju merah dalam sekuel tersebut, bisa diterjemahkan karena baju kuning, biru dan coklat sudah di tangan, dalam konstelasi politik baju itu adalah warna partai politk. Apalagi si baju merah adalah cewek cantik yang masih singgle tentu sangat menarik perhatian publik. baju merah sampai saat film itu diputar 10 hari belum menentukan pilihan dan itulah kenapa jangan sampai lolos. Nah semalam. si baju Merah tidak bisa lolos dan masuk dalam pendukung petahana. Jadi pesan tersirat yang disampaikan dalam film itu sudah berhasil. Sang petahana senang karena didukung baju merah dan kru WR senang karena filmnya laris manis. Terus kalau gitu harusnya sekuelnya ganti nyanyian dong, Yang baju hijau jangan sampai lolos..... tahu ah Purbakala Lihat Lyfe Selengkapnya